32. Tetap Di Sini

2121 Words

"Ini kok bercak merahnya tambah banyak ya?" Jihan mengamati bagian leher ketika sedang bercermin sore ini. "Masa iya gara-gara makan ayam krispi? Atau sambal terasi?" Jihan mengingat apa saja yang sudah dia makan sejak pagi. "Sebentar, ini kan tadi... " Jihan terpikirkan kemungkinan lain. "Jangan-jangan ini..." Dia kemudian mengambil ponsel dan mencari kemungkinan yang dia pikirkan benar adanya. Beberapa saat dia membaca artikel untuk menguatkan dugaannya. "Mas Arsyaaaaa!!!!" Teriak Jihan dengan berapi - api. Tergopoh - gopoh Arsya menuju ke kamar Jihan untuk mengetahui penyebab wanita itu berteriak histeris. "Ada apa, Ji?!" Tanya Arsya panik. "Kamu jujur sama aku. Ini perbuatan kamu kan?!!" Tuduh Jihan menunjuk ke leher dan dadaa bagian atasnya. "Yang mana, Ji?" Tanya Arsya memastika

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD