"Mbok, Kirana nggak bilang mau pergi kemana?" tanya Satya pada wanita yang sedang mencuci piring. Ini sudah pukul sembilan malam dan istrinya belum juga kembali. Setelah kedatangan Ayunda ke kantornya siang tadi, Satya lebih banyak merenung. Potongan-potongan kejadian saat dia lebih memprioritaskan wanita itu daripada kedua putrinya berputar dalam benaknya bagaikan rol film. Karena hal tersebut, hubungan dengan kedua putrinya semakin jauh. Ia tidak pantas menyandang gelar Ayah karena tidak tahu apapun yang berhubungan dengan Selva dan Belva. Dia kalah telak dari Kirana, wanita yang baru masuk dalam kehidupannya, tetapi mengetahui banyak hal mengenai si kembar. Wanita yang sempat ia remehkan karena usianya yang masih sangat muda itu, membawa perubahan besar dalam hidupnya. Sedikit demi