Masih teringat jelas ucapan Victor dalam benak Sashi saat mereka dalam perjalanan keluar dari rumah Hendrik ayah Sashi, dalam keadaan takut karena di bawa pergi Sashi langsung di tuntut mengikuti kemauan Victor yang tiba-tiba meminta dia menikah dengan salah seorang dari dua laki-laki single di rumahnya.
Tentu saja Sashi terkejut dia pikir dia akan di jadikan b***k ini malah sebaliknya, Victor menjelaskan dua orang itu adalah anaknya, Sashi harus memilih Roman ; pria 25 tahun dia hanya sakit kaki karena kecelakaan namun masih segar bugar, Roman masih bisa sembuh.
Satu lagi adalah Jefian ; Pria 39 tahun sudah sangat matang, namun dia lumpuh, cacat fisik, impoten dan juga buta permanen.
Sashi yang harus ikhlas ketika di bawa pergi lalu menyemangati dirinya berharap di bawa pergi agar bisa jadi pembantu atau tukang kebun untuk menghindari siksaan ibu dan dua kakak tirinya kini harus berpikir keras untuk memilih.
Sampai akhirnya dengan yakin dan berani Sashi memilih Jefian si pria 39 tahun, si pria yang lebih banyak kekurangannya agar Sashi bisa mejalani kehidupannya tanpa harus menjadi istri sungguhan dan karena tidak ada harapan laki-laki itu pulih mungkin usianya tidak lama lagi.
Sialnya semua harapannya tidak terjadi dan di sudah salah memilih laki-laki.
***
Setelah malam pertama terkutuk yang dilakukan Jeff laki-laki sempurna tidak cacat seperti apa yang Sashi harapkan, semalam laki-laki itu menghilang tidak tahu dimana hingga keesokan harinya sampai Sashi terbangun.
Sashi masih memeluk dirinya sendiri takut mendapatkan perlakuan keji Jef lagi jika pria itu datang tiba-tiba.
Seluruh badan Sashi terasa remuk, apa lagi area sensitifnya, dia merasa terjadi robekan di sana yang rasanya perih sekali akibat paksaan sesuatu yang masuk.
Ini menyakitkan sungguh, semalaman Sashi menangis meratapi nasibnya yang malah seperti ini jauh dari harapannya akan jadi pembantu atau tukang kebun di rumah itu.
Akan berakhir seperti apa hidupnya nanti.
Apakah dia akan mati di tangannya Jef?
Tidak!
Hidupmu sudah berubah Sashi!
Sashi mendadak mendapatkan sebuah semangat hidup saat mengingat Jef adalah seorang pewaris di keluarga itu, semalam saat bersama para perias dan para pelayan yang melayaninya, dia mendengar perbincangan mereka bahwa betapa beruntungnya Sashi menjadi seorang istri Jef seorang pewaris pertama di keluarga itu.
Sashi menjadi satu-satunya perempuan di keluarga itu tidak ada wanita lainnya kecuali para pembantu sebab istri Victor alias nenek Jefian sudah meninggal.
Ibu kandung dari Jefian tidak tinggal disana setelah ayah Jefian menikah lagi dan pergi ke negara lain, rumah besar itu hanya di huni oleh si tua Victor, Jefian dan seorang anak angkat keluarga itu yaitu Roman yang menjadi kandidat tidak terpilih Sashi karena dia lebih memilih Jefian.
Sashi kau seorang istri pewaris? Sashi kini hidupmu sudah jauh berubah naik ke atas peringkat yang paling tinggi.
Sashi hey ayolah! Kau mendadak menjadi seorang ratu dalam satu kali kedipan mata, lihat bagaimana pernikahanmu kemarin semua orang begitu iri padamu!
Jika kebahagiaan Cinderella itu fiksi kenapa kau tidak membuat sendiri kebahagiaanmu menjadi nyata. Bangkit! Lihat dirimu kau tidak buruk! Kau bisa menaklukkan dunia dan seisinya.
Atau kau ingin kembali ke rumah neraka ayahmu itu? Hidup diantara orang-orang toxic dan kejam yaitu ibu tirimu dan kedua putri kejamnya? Kau ingin mati dan membusuk di sana?
Bangkit Sashi! Semuanya sudah di depan mata jika kebahagiaan itu tidak kunjung datang menghampiri maka kau sendiri mungkin bisa memaksanya datang menghampirimu.
Tok
Tok
Tok
Suara ketukan pintu terdengar diluar sana itu sukses membuat Sashi terkejut dan langsung bangkit dari tempat tidurnya. Sashi takut itu adalah Jef yang kembali, jujur kejadian semalam masih membuat Sashi takut sekali walaupun sudah ada titik keberanian di dirinya saat ini agar memanfaatkan keadaan buruk entah baik yang menimpanya saat ini.
“Sashi ini kakek!” Suara Victor terdengar diluar sana. Sashi pun cepat datang menghampiri pintu dan segera membukanya.
Sashi memeluk bedrobe yang dia kenakan, di dalamnya ada pakaian tipis yang dia temukan di kamar mandi setelah semalam Jef membuat dia polos tanpa sehelai benang pun lalu merobek pakaiannya.
“Kakek?”
Victor melangkah masuk begitu saja melewati Sashi, “Dia pergi merayakan pesta melepaskan masa lajangnya di sebuah tempat hiburan malam, aku biarkan kali ini. Tidak akan terjadi lagi besok dan seterusnya.”
“Kakek kenapa anda berbohong, dia tidak seperti yang anda katakan, dia tidak cacat dia tidak buta.”
Victor tersenyum lebar, “Kau menyesal? Nuranimu memilihnya, dia jodohmu kalian akan sama-sama saling melengkapi.”
“Kakek tapi—“
“Sssst selamat datang di keluargaku Sashi, ini tempat yang baik untukmu putri kecil Hendrik atau kau lebih suka di sana dimandikan saus setiap hari oleh kedua kakak tirimu? Kau lebih suka menjadi b***k mereka dan diperlakukan kejam setiap hari? Berbelanja puluhan kilo meter dengan jalan kaki, menjahit pakaian pesta mereka tanpa diberi apapun, memasak sepanjang hari hingga membersihkan kotoran mereka? Lalu hanya mendapatkan jatah makan bekas sisa mereka setiap hari? ”
Sashi terkejut dia merasa tertampar, bagaimana Victor bisa tahu semuanya wajah itu kebingungan dengan mulut yang terbuka.
“Kakek?”
“Aku tahu segalanya.” Kakek mengusap pundak Sashi, “Lanjutkan hidupmu Jefian akan jadi pasangan yang cocok untukmu. Aku serahkan dia, dia memang menyebalkan, nakal dan sedikit brutal tapi aku yakin keberanianmu bisa mengatasi semuanya. Kau anak baik Sashi saatnya kau hidup lebih baik. Tapi, jika kau tidak menyukai ini aku akan memberikanmu waktu setahun kau harus berhasil merubah Jefian, membuat dia lebih baik, tidak melakukan hal buruk lagi bisa tunduk denganku, setelah itu kau bisa pergi lanjutkan hidup yang kau mau dan aku akan anggap lunas hutang ayahmu.”
Victor pergi begitu saja meninggalkan kamar pengantin itu dan meninggalkan Sashi yang masih tercengang kebingungan sendiri.
Dia memang menyebalkan, nakal dan sedikit brutal.
Lihat kakeknya saja tahu cucunya seperti itu? Sashi kau pasti bisa mengatasinya.
Membuat dia berubah dan tunduk kepadaku lalu aku bisa melanjutkan hidup yang aku inginkan?
Menarik! Aku bisa melanjutkan hidupku dan lepas dari semua hal di keluargaku juga laki-laki berengsek itu nantinya.
“Baiklah kakek! Jefian kau berfikir bisa membuat menyesal karena telah memilihmu. Maka jangan salahkan aku, jika aku yang akan membuatmu sangat menyesal tidak mau aku pilih.”
Sashi tersenyum lebar dia menutup kembali pintu dan bersiap untuk bersih-bersih, dunia barunya baru segera akan di mulai.
***
Di dalam kamar mandi Sashi berfikir keras akan bagaimana cara dia menghadapi Jefian yang sangat mengerikan itu. Bagaimana bisa dia membuat Jefian menyesal? Bisa, aku bisa!
Sashi menyudahi mandinya dia pergi ke wardrobe di sana dia lihat begitu banyak hadiah-hadiah mewah miliknya, segala macam perhiasan, uang dan barang-barang mewah lainnya.
Ini seperti mimpi, sebentar lagi para pelayan juga akan datang membantunya melakukan perawatan tubuh dan fitting pakaian itu semua ada di jadwal yang di tinggalkan seseorang yang merupakan orang kepercayaan Victor di atas mejanya.
Sashi berjalan menghampiri hadiah-hadiahnya itu dia menyentuhnya ini nyata semua barang-barang mewah ini nyata, dia lalu berhenti pada sebuah gaun berwarna merah menyala dia lalu mengangkatnya gaun itu begitu indah dan menawan.
Jika dia kenakan pasti dia akan sangat cantik sekali, belahan di dadanya cukup terbuka lalu area belakangnya juga.
Bruak
“HEY PEREMPUAN SIALAN DIMANA KAU! KU HARAP KAU SUDAH MELARIKAN DIRI!”
Tiba-tiba saja suara pekikan kuat terdengar bersamaan dengan suara pintu terbuka membuat sashi menjatuhkan pakaiannya.
Itu adalah suara Jef, lalu beberapa bunyi barang jatuh juga terdengar di area tidur mereka itu.
Apa yang terjadi Sashi bertanya-tanya sendiri dia langsung mengambil gaun merah yang jatuh itu kemudian segera memakainya.
“HEY PEREMPUAN MURAHANN DIMANA KAU! CEPAT BUKA SEPATUKU!” Teriak Jef lagi dan segera membuat Sashi terburu-buru keluar dari ruangan bedrobe belum sempat merapikan rambutnya yang basah dan berantakan itu.
“I-iya Tuan! Maaf a-aku baru selesai mandi.”
Jefian di tempat tidur terperangah melihat wanita dengan gaun seksi berwarna merah dan rambut basah berantakan itu. Kulit putih bersihnya sangat cocok dengan gaun merah itu, dadanya terlihat sedikit menyembul keluar, tubuhnya yang kurus namun memiliki bentuk yang indah sebab b****g dan dadanya yang berisi terlihat pas dengan pakaian itu.
Jefian tidak berkediap dia seperti melihat sesosok bidadari menyelinap di kamar pengantinnya. Ini lebih sempurna dari semua para model yang bersedia menjadi pelacurnya.
Dimana perempuan kampungan itu? Dimana dia?
“Tu-tuan?”
Shit ini itu ternyata!
“BUKA SEPATUKU! KAU TULI HA?” Sadar Jefian dia adalah wanita kampungan yang dia nikahi kemarin.
Sashi berjalan mendekati Jefian yang sudah bertelentang di ranjang dengan kedua kakinya menjuntai ke lantai. Sashi berjongkok membuka sepatu kulit itu lalu lapisan kaus kakinya.
Jefian terdengar meracau disana aroma tubuhnya begitu bau alkohol dan tembakau yang cukup kuat.
Sashi lalu membawa sepatu itu dia berinisiatif membuka pakaian Jef dan membersihkan tubuh laki-laki itu dengan air hangat agar dia nyaman melanjutkan tidurnya.
Tiba-tiba saja Jefian mengangkat Kepalanya melihat pada Sashi. “Kau sengaja? Kau sengaja berpenampilan seperti itu, kau berfikir aku tergoda?” Jefian terbahak-bahak. “Kau sadar? Semalam adalah malam pengantin kita bukan? Sayangnya aku tidak tertarik dengan makhluk berwujud tikus betina sepertimu, tiga model papan atas sudah melayaniku sekaligus. Jangan bermimpi aku sudi menyentuhmu lagi kecuali berencana berencana menghancurkanmu.”
Sashi mengelus dadanya mendengar perkataan itu, tidak sakit hati, Jef memang berengsek seperti itu bukanlah kakek sudah mengatakannya.
“Benarkah? Tapi bagaimanapun aku pemenangnya, mereka hanya sampah di ranjangmu sementara aku istri sah-mu, kau jangan lupa seorang istri sah adalah pemegang kunci kendali kehidupan suaminya.”
“Omong kosong! Hahha kau lah yang sampah, kau tidak di inginkan dan tidak akan pernah sampai kapanpun.”
“Aku pegang kata-katamu, tuan. Rekam dalam ingatanmu aku pastikan kau tidak akan pernah menjilat ludah mulai sendiri.” Sashi pun segera pergi dari sana meninggalkan laki-laki yang sudah membuat dia bertekat kuat untuk membuat laki-laki ini bertekuk lutut padanya.