20. Pekerjaan yang Sia-Sia

1037 Words

"Mau Bapak lagi repot atau semacamnya, berkas ini tetap harus dibaca karena besok tim kita akan mulai bekerja." Almira meletakkan berkas itu di depan komputer Evan lalu segera keluar dari ruangan senior gila itu. Banyak pegawai yang juga sibuk dengan pekerjaan, tetapi selalu bersikap profesional. Evan memang sudah sangat stres saat ini. Tekanan demi tekanan yang dilakukan oleh Rudi jelas membuat tidak bisa berpikir jernih. Padahal, jika mau koreksi diri, Evan-lah yang tidak bisa bekerja dengan baik. Pukul enam petang, Damar akhirnya selesai dengan pekerjaannya. Ia langsung menuju ke restoran milik Karina. Damar tidak mau membuat masalah lagi. Ia memang belum sepenuhnya menyadari betapa buruk sifat dan sikapnya selama ini. "Permisi, saya dari Batara Corporation. Saya mau ketemu dengan pe

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD