Brian menuruni anak tangga satu persatu dengan emosi yang seakan-akan sudah siap meledak saat itu juga.
Bagaimana bisa papanya akan menjodohkan Aruna dengan pria yang sama sekali tak Aruna kenal.
Aruna juga tak mungkin menikah di usianya yang masih muda. Dirinya yakin, masih banyak mimpi yang ingin Aruna raih.
Brian juga tidak akan pernah membiarkan gadis yang sangat ia cintai menikah dengan orang lain. Apa lagi disaat hubungannya dengan Aruna sudah mulai membaik.
“Aku nggak akan membiarkannya, Papa nggak boleh menikahkan Aruna dengan pria lain. Nggak! Kalaupun Aruna harus menikah, hanya aku yang boleh menikah dengannya.”
Brian melihat sang papa yang sedang duduk di ruang tengah sambil menerima telepon. Ia memutuskan untuk berjalan mendekat.
Malam ini juga dirinya harus membatalkan
