Aruna menatap bangunan lantai dua yang ada di depan matanya. Rumah yang dulu pernah dikunjunginya. Rumah itu yang tak lain adalah rumah Hanan.
Dimana dirinya saat itu menandatangani surat perjanjian yang Hanan tawarkan padanya. Dan dengan bodohnya dirinya menyetujui apa yang Hanan tawarkan padanya.
“Kenapa kakak membawaku kesini?”
“Aku gak mungkin mengantar kamu ke rumah teman kamu malam-malam begini. Aku juga gak mungkin mengantar kamu pulang ke rumah kamu dengan keadaan kamu saat ini.”
Aruna melihat penampilannya saat ini. Ia melihat penampilannya yang berantakan.
“Aku sebenarnya ingin bertanya sama kamu tentang apa yang terjadi antara kamu dan Brian tadi di dalam Villa. Tapi aku mencoba untuk diam.”
Aruna hanya diam.
“Apa kamu gak mau cerita sama aku?”
Aruna tetap diam dengan ke
