Selamat membaca.
***
Terkadang, apa yang kita anggap selesai, sebenarnya belum benar-benar selesai.
***
Kirana yang baru saja selesai dalam pengambilan gambar untuk sebuah brand kecantikan itu tersenyum saat Elvano tiba-tiba datang ke lokasi syutingnya, Kirana dan Elvano memang berteman sejak di bangku sekolah menengah atas, Elvano kini adalah direktur yang menaungi Kirana di agensinya, ya hidup Kirana kini bergantung pada laki-laki itu, bergantung pada agensi teman sekolah menengah atasnya itu.
“Katanya besok bakal reuni ya?” tanya Kirana saat perempuan itu menghampiri atasan sekaligus temannya itu.
Elvano mengangguk, sejak delapan tahun yang lalu, sejak ia bertemu dengan Kirana di sekolah untuk pertama kalinya, sejak Kirana hidup di rumah Raffa, Elvano yang sebenarnya peka dengan sekitar itu tahu bahwa Kirana dan Raffa sama-sama menyimpan perasaan, tapi, waktu belum pernah mengizinkan mereka untuk bersama, sampai detik ini, sampai di tahun ke lima mereka berpisah dari bangku sekolah menengah atas itu.
Setelah lulus, Raffa memilih untuk melanjutkan perkuliahannya di Inggris sekaligus belajar bisnis di sana, karena Raffa yang anak tunggal akan dipastikan seluruh bisnis, seluruh harta kekayaan orangtuanya akan jatuh pada dirinya, sedangkan Kirana setelah mendapatkan beasiswa di sekolah menengah atasnya perempuan itu sama sekali tidak melakukan hal buruk, malah nilainya semakin baik setiap tahunnya hingga SMA Harapan Bangsa Internasional, memberikan Kirana beasiswa di jenjang kuliah dan menjadiaknnya model seperti ini.
Sedangkan Kirana yang baru saja duduk beristirahat di dekat Elvano, memikirkan apa yang harus ia lakukan saat ia bertemu dengan laki-laki itu, ya, jujur saja Kirana sejak dahulu menyukai Raffa, tapi, dia siapa, menyukai anak dari direktur perusahaan yang kaya raya, sedangkan Kirana bisa saja tidak terlihat bagi Raffa.
Tapi, mengingat ini sudah berlalu sejak lima tahun lalu, harusnya Kirana tidak kenapa-kenapa lagi kan, saat bertemu laki-laki itu? Harusnya semuanya sudah berlalu, dan hilang disaat Kirana melihat sendiri pesawat terbang itu membawa Raffa pergi, lima tahun lalu.
***