Kia yakin, Albizar dalam suasana hati kurang baik bahkan kacau. Ia yang sempat akan menghampiri Albizar, berangsur mengambil ponsel milik sang suami yang terkapar di lantai. Tak diduga, Albizar yang sempat masuk ke dalam kamar, mendadak kembali dengan emosi yang belum terkendali. “Kenapa kamu lebih memedulikan ponsel itu ketimbang menenangkan aku?” teriak Albizar terdengar nyaris menangis di telinganya sendiri. Kia tetap terkejut ketakutan, meski ia melihat Albizar ketika suaminya itu teriak. Karena meski Kia yakin Albizar akan menjadikannya sebagai pelampiasan amarah, Kia belum siap menghadapi Albizar yang mirip Fero. Kia tidak mau dan memang belum siap memiliki orang terdekat yang lagi-lagi mirip Fero. Orang yang selalu menjadikan keke rasan sebagai solusi menyelesaikan masalah. “Kala