“Ini gelas perusahaan. Airnya pun sepertinya masih air dari pantry. Harusnya jika dibuat di sana, ada jejaknya. Andai memang bukan, ini jelas pemberian Nanda,” pikir Albizar yang dengan segera mendesis kesakitan disusul ia yang menjatuhkan gelas teh di tangan kanannya.
Albizar sengaja menjatuhkan airnya agar Kia tak lagi harus meminumnya. Selain itu, Albizar juga bermaksud memastikan jejak pembuatan tehnya di pantry kantor.
“Bos ...?” sergah Nanda khawatir. Ia bahkan sampai lupa ke teh racikannya dan harusnya Kia habiskan. Agar kali ini, ia kembali berhasil menjebak Kia untuk Fero.
Andai Nanda tak refleks bersuara memanggil Albizar ‘bos’, tentu Kia sudah keceplosan memanggil Albizar dengan sebutan lain. Selain itu, meski Kia juga mengkhawatirkan Albizar, Kia sengaja memilih mengamankan
