SERUNI AMBRUK

1089 Words

“Aku nggak bisa bayangin Mas kalau berada diposisi Listy saat itu. Sungguh aku nggak bisa bayangin. Tapi dia tegar loh bisa membuat rekaman. Itu sebuah prestasi tersendiri.” “Saat pertama kali aku lihat dia, nggak terlihat dia sedang patah hati ketika kami perjalanan pulang. Ya biasa saja ngobrol juga nggak ada sendi-sedihnya. Maksudnya sambil menangis, hanya pas di cafe karena dia sendirian dia memang bengong dengan pandangan kosong. Mungkin pikirannya menerawang entah ke mana.” “Sejak aku antar dia ke rumah eyanmu memang aku nggak pernah ketemu lagi, karena ya aku juga nggak tertarik sama siapa pun dan nggak ingin kenal lanjut. Aku memang janjian untuk pulang bersama itu cuma biar ada teman saja daripada bengong.” “Sehabis itu enggak pernah punya tujuan ingin bertemu atau janjian. Ber

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD