Galih terpana dan takut membaca pesan yang Mahendra kirimkan. Dikirim dengan huruf kapital dan di bolt benar-benar papanya sudah sangat marah biasanya kalau meninggalkan pesan, Mahendra biasanya dengan voice note bukan dengan tulisan dan biasanya kalau masih bisa menghubungi dengan bicara Mahendra lebih memilih bicara tidak meninggalkan pesan suara, kalau Galih tidak bisa dihubungi dia baru akan meninggalkan voice note atau pesan suara. Tapi kali ini pesan yang dikirim oleh Mahendra adalah tulisan dengan huruf kapital. GALIH POV “Mengapa aku jadi seperti ini? Mengapa aku jadi jauh dengan ajaran mama dan papa? Aku terlalu bodoh terhanyut oleh aliran pergaulan. Aku terlena dengan alunan arus pergaulan yang aku rasa melenakanku!” sesal Galih membaca ultimatum papanya yang sangat sabar dan