MENDADAK KE PASTY

1046 Words
“Saya kira cuma keluarga saya saja yang suka. Kalau di keluarga bunda saya, mereka jijik melihat usus dan kulit ayam dibikin sate seperti ini mereka bilang dagingnya saja banyak, ngapain makan usus dan kulitnya. Tapi bunda karena kebawa sama ayah ya suka dan tak peduli ejekan keluarganya yang sok kaya.” “Kami anak-anak ayah juga suka karena nurun dari ayah,” jelas Irhan. “Dulu juga orang menganggap makan ceker itu nggak pantas, hanya kaum yang kurang uang yang mengkonsumsi ceker. Sekarang ceker malah dijual mahal. Ada yang di balado, ada yang di semur, ada yang direndang dan macam-macam olahan ceker. Bahkan ada keripik cekernya dan sangat mahal. Dulu orang makan ceker dianggap hanya orang yang tak mampu saja,” ucap Widuri. “Iya benar seperti itulah pandangan orang ketika itu,” ucap Anto. ≈≈≈≈≈≈≈≈ “Kamu jangan malu loh makannya,” kata Anto pada teman barunya. “Kalau aku malu-maluin bagaimana Mas Anto?” “Ya janganlah. Entar aku jadi ada saingan dong. Selama ini yang malu-maluin itu cuma aku. Kamu jangan ikut-ikutan, nanti aku punya kompetitor dong,” jawab Anto. ‘Mereka berdua kayaknya cocok banget sih. Kayak kenal lama banget,’ kata Listy dalam hatinya melihat kedekatan Antok dan Irhan. ‘Sepertinya mereka satu frekuensi deh, cocok dalam hal apa pun.’ ≈≈≈≈≈≈≈≈ “Loh kamu mau ke mana?” tanya eyang Kakung melihat setelah makan Listy sudah bersiap akan pergi. “Kan aku bilang Eyang, sampai hari Minggu ini aku masih mau ngelayap sendirian,” jawab Listy. “Nanti kan mama dan papamu mau pulang,” kata eyang kakung lagi. “Aku kan sudah nggak ngempeng ( menyedot p4yudar4 walau ASI sudah tak keluar ) ke mama dan aku juga sudah dikasih sangu ( bekal atau uang jajan ) sama papa. Jadi ya biarin saja mereka pulang. Mereka tahu kok aku mau ke mana,” jelas Listy dengan tenang. “Walaaah Nduk, ta’ pikir kowe kelayu,” balas eyang kakung. “Nggak Eyang kan memang mereka juga tahu hari Senin besok aku sama Mas Anto mau urus izin dan segala macamnya.” “Urus izin apa nggak nunggu bangunan? Kayaknya nunggu bangunan deh,” kata Irhan. “Nggak juga. kami juga sudah punya denah bangunan segala macamnya jadi sama-sama di mulai saja. Kalau nunggu bangunan dulu repot juga kan? Kita juga harus bikin izin bangunan segala macam.” “Mungkin nggak sama dengan kamu. Kamu harus ada bangunan dulu baru izin keluar buat operasional buka praktek. Kalau aku kan nggak,” jelas Anto. “Iya juga sih. Tapi kamu sudah bikin IMB-nya?” “Aku pergi dulu ya semuanya, assalamu’alaykum,” kata Listy tak mau ikut membahas apa yang Anto dan Irhan bicarakan. “Wa’alaykum salam,” jawab yang lain. Memang kepergian Listy tak aneh karena memang Listy tak mungkin merubah planningnya hanya gara-gara kedatangan Irhan dan Anto yang dipercepat. ≈≈≈≈≈≈≈≈ “Nanti papa dan mama biar aku yang antar saja Pa, pakai mobil eyang,” ucap Anto. “Nggak usah lah pakai mobilku saja,” kata Irhan. “Nggak nggak perlu. Papa dan mama sudah ada yang jemput tenang saja,” kata Sutikno. Dia tak tahu kalau Anto akan datang jadi sejak kemarin dia sudah minta tetangga untuk menyupiri ke bandara. Kasihan tetangga yang sudah mengharap uang jasa darinya bila dibatalkan. Walau tetap dibayar sekali pun tapi tak enak lah. Lebih baik dia tetap dengan rencana awal saja. “Ya terserahlah, yang penting kami di sini kok nggak ke mana-mana,” ucap Anto. “Bagaimana kalau nanti kita ke café? Waktu itu aku ketemu sama Listy. Kamu bisa lihat pola bangunan dan segala macamnya konsepnya pokoknya itulah,” usul Irhan. “Oh itu sudah ada di planningku buat hari Senin sama Listy. Tapi ya kita lihat saja nanti kita berangkat sama dia sekalian. Tapi sebenarnya itu planning aku sama Listy hari Senin,” ucap Anto. “Ya kan karena kita sudah di sini, tungguin saja dia pulang. Dia nggak bakal sampai malam kan?” “Aku nggak tahu dia pulang jam berapa. Dan nggak mau tanya karena dia bilang dia mau bicara sama dirinya sendiri.” “Okelah kalau seperti itu,” akhirnya Irhan menemani eyang kakung rupanya dia sama seperti eyang kakung, penyuka tanaman tapi dia juga sama seperti eyang putri, pecinta hewan. Jadi Irhan bisa ngobrol dengan eyang putri maupun dengan eyang kakung. ≈≈≈≈≈≈≈≈ Entah bagaimana awalnya akhirnya Irhan dan Anto mengajak eyang kakung serta eyang putri juga mama dan papanya ke Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta ( PASTY ) Karena ada temannya eyang putri nanti bisa ke bagian hewan dan eyang Kakung ke bagian tanaman. Mumpung masih pagi. Tentu saja yang Putri senang ditemani Widuri dan Irhan dia kebagian hewan dan eyang Kakung ditemani oleh Anto dan Sutikno. “Nah begini seharusnya, aku jadi bisa ikut pergi. Biasanya nek bapake pergi aku yo nggak ikut, males karena dia itu cuma senangnya ke tempat tanaman tok. Nggak mau nganterin aku ke tempat kewan ( hewan, bahasa sehari-hari sering dalam Bahasa Jawa disebut kewan ),” ucap eyang putri di perjalanan tadi. Tentu saja semua tertawa akan keluhan eyang putri. ≈≈≈≈≈≈≈≈ Widuri tidak menyetop atau mencegah apa pun yang ibu mertuanya inginkan. Hari itu eyang putri membeli beberapa parkit, Widuri menjadi bendahara atau juru bayar. Tadi memang dia dan Tikno sudah membagi tugas membayari semua belanjaan eyang kakung dan eyang putri. “Kenapa nggak lovebird saja Eyang?” tanya Irhan. “Lovebird itu nggak beda jauh penampakannya sama parkit sih. Perawatannya dan makanannya hampir mirip, tapi harganya sangat jauh berbeda. Kayaknya kalau ambil lovebird untuk dinikmati sendiri ya sudah parkit saja. Kalau misalnya, tapi jarang sih, dan enggak pernah, dia tidak terawat karena eyang teledor, kalau pun mati tetap nggak buang uang banyak.” “Tapi sebenarnya ya enggak boleh. Namanya kita sudah berniat memelihara ya harus memberi makan dan kesehatan yang prima,” kata eyang. Eyang tadi sudah banyak membeli vitamin untuk ikan, burung, mau pun ayam juga kelinci. Semua dia belikan vitamin. Kalau makanan biasa sudah ada yang membelikan sendiri. Jadi eyang tidak perlu repot-repot ke mana-mana. Eyang putri sudah menyuruh suami dari simbok untuk langsung beli makanan kelinci, ayam, atau burung dalam jumlah karungan, kecuali untuk burung. Kalau burung biasanya per kilo. Dia beli tentu yang kemasan kalau vitamin dan obat sengaja yang beli sendiri.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD