Cinta-cinta pergilah, datanglah lain hari. --- Derap langkah Sylena yang ingin memasuki kelas pun tertahan, ia kembali merogoh saku yang berada di dadanya, benar saja handphonenya benar-benar ketinggalan di kelas. Langkah Sylena semakin tak bisa bergerak, saat Sandy sedang berdiri di depan kelasnya, entah lah, Sylena juga tidak tahu apa yang diperbuat Sandy di depan kelasnya, padahal sekolah sudah mulai sepi, kenapa Sandy masih belum pulang, dan sendirian, tidak bersama dengan pawangnya. Sylena mendekat ke Sandy, lalu memanggilnya. Sandy pun dengan sigap menutup mulut Sylena, dengan cara melingkarkan tangannya di leher Sylena, dan memeluknya dari belakang. "Diam," tegur Sandy sambil perlahan melepaskan tangannya yang berada di atas mulut Sylena. "Sylena itu sok-sokan, masa dia bilan