Sial! Birahiku telah bangkit, saat kurasakan Shara membalas ciumanku. Aku membelalakkan mataku, apa aku ketahuan? Aku menjauhkan wajahku, melihat wajah Shara yang masih memejamkan matanya. Karena masih dilingkupi oleh nafsu yang belum tersalurkan, aku kembali mencium bibirnya yang semakin lama menjalar ke leher jenjangnya. Tubuhku menutupi tubuhnya, kemudian tanganku dengan nakal meraba tubuh mungil itu. For god's sake. Tubuhku semakin panas, aku butuh penyaluran saat ini juga. Namun aku tidak mungkin menggunakan Shara. Tubuhnya masih lemah akibat perbuatanku. Aku sudah tidak tahan lagi. Aku menempelkan bagian tubuhku yang menegang pada tubuh Shara masih dengan bibirku menguasai tubuhnya. Tangan nakalku bergerak membuka pakaian atas Shara. Kilatan gairah semakin menggebu ketika melihat