Part 7

1230 Words
"Apa yang anda katakan? Apa apaan ini? Kenapa harus saya yang jadi calon istri anda? Rose, benar calon istri anda itu Rose. Kalau anda tidak tahu, saya akan tunjukkan pada anda siapa calon istri anda. " Bisik Alesha di telinga Haykal yang dijawab dengan senyuman nakal Haykal. Seketika itu Haykal mengeluarkan Hpnya dan menunjukkan pesan dari Rose pada Alesha. Tuan maafkan saya, saya benar-benar tidak bisa menghadiri acara hari ini, saya punya beberapa masalah yang harus diselesaikan, teman saya bernama Alesha akan menggantikan saya. Terima kasih. "Apa? Maaf Tuan, mungkin ada sedikit kesalah pahaman disini, saya hanya menemaninya datang ke pesta ini bukan untuk menggantikannya." Ucap Alesha pelan. "Diamlah, aku perlu bicara pada tamu, setelah itu bicarakan apa yang perlu dibicarakan dibelakang." Ucap Haykal kemudian tersenyum kepada semua tamu. "Saya akan menikah secepatnya dengan Alesha, saya harap semua memberikan dukungan penuh kepada kami. Silahkan datang ke pernikahan kami nanti, saya akan mengirimkan undangan nya. Terima kasih." Ucap Haykal kemudian menundukkan kepalanya hormat. Alesha berjalan mengikuti Haykal diatas panggung yang mana tangan Haykal masih menegenggam erat tangan Alesha. "Bicaralah. " Ucap Haykal yang sudah duduk di sofa ruang VVIP di gedung itu. "Saya perjelas, saya datang kesini karena menemani Rose, bukan karena menggantikannya. Dia hanya takut tidak terbiasa dengan pesta, karena itu dia meminta saya menemaninya. Anda tidak harus mengumumkan saya sebagai istri anda Tuan, ini diluar rencana. " Jelas Alesha. "Aku seorang yang terpandang di negeri ini, dan aku akan menikah. Apa kamu pikir masuk akal jika seorang pria hebat mengumumkan pernikahannya tanpa ada mempelai perempuannya? Aku tidak ingin hanya karena wanita itu, aku dipermalukan seumur hidupku. Tentu aku mengambil jalan pintasnya, karena kamu temannya, kamu yang harus bertanggung jawab." Jawab Haykal yang sudah menatap wajah Alesha. "Kenapa saya harus bertanggung jawab? Kenapa saya harus menjadi istri anda?" "Aku sudah mengumumkan pada dunia, tidak ada lagi yang bisa berubah. Jika kamu mencoba untuk lari dan menolak pernikahan, aku pastikan keluargamu tidak akan hidup aman. Aku sudah memeriksa latar belakang mu, aku akan membuat Ayahmu tidak memiliki pekerjaan, kamu dipecat, Adikmu dikeluarkan dan rumah kalian akan aku sita. Pilihlah, jika tetap ingin seperti itu, silahkan pergi sekarang. Aku akan mencari cara untuk membatalkan pernikahan ini. " "Apa?! Apa anda kira dengan cara ini anda bisa membuat saya takut? " "Lalu kamu ingin mencobanya?" Ucap Haykal dengan senyuman nakal yang biasa dikeluarkannya. "Saya.. Aahhh!!! " Alesha berteriak hingga memenuhi ruangan. Seperti dugaan, Kakek dan Ibu Haykal menyerbu masuk ke dalam ruangan, menanyakan hal gila apa yang baru saja terjadi. "Haykal apa yang kamu lakukan, kenapa wanita ini menjadi calon istrimu? " Tanya Ibu. "Dia teman wanita yang Ibu jodohkan untukku itu, temannya tidak datang dan dia harus menggantikannya bukan. Lagipula dia juga harus menerima nya sebagai ucapan terima kasih karena aku tidak jadi membuat nya berlutut dan dipecat dari pekerjaannya. " Jawab Haykal singkat. "Haykal kamu, " Ucap Ibu. "Bukankah Ibu yang memilih calon istriku? Lalu aku bisa apa, ini semua rencana Ibu kan? aku hanya sedikit memperindahnya saja. Dia hilang disaat pesta pengumuman pernikahan, ya aku tentu tidak mau menerima beban memalukan seperti itu, karena itu gadis ini harus menggantikannya. " Lanjut Haykal. "Maaf Nyonya, saya mungkin memang teman Rose, tapi saya tidak siap untuk pernikahan ini, saya tidak pernah berfikir semua akan jadi seperti ini. Tolong Nyonya, saya tidak mau menikah dengan anak Nyonya, biarkan saya pergi dan tidak berhubungan dengan Tuan Haykal ini lagi. " Ucap Alesha yang ditatap oleh Haykal bersamaan dengan senyum nakalnya. "Untuk saat ini tidak ada yang bisa dilakukan, Rose tidak bisa menjadi calon istri Haykal lagi. Dunia akan menertawakan keluarga kita, bagaimana bisa menikah dengan wanita yang berbeda, itu tidak mungkin. Kamu hanya bisa mengikuti semua ini karena sudah terjadi. Saya sangat merasa bersalah atas kecerobohan cucu saya dan minta maaf, tapi saya juga berterima kasih karena berkat kamu hal memalukan itu tidak terjadi. Maafkan saya karena keegoisan ini." Ucap Kakek yang sudah memegang tangan Alesha. "Kek maaf saya tidak bisa. " Jawab Alesha. "Kalau begitu hancurkan saja keluarganya malam ini juga, Rey." Ucap Haykal sambil melihat Sekretaris Rey yang berdiri disamping Haykal. "Haykal hentikanlah, kamu membuatnya takut. " Sahut Ibu sambil menatap anaknya itu. "Kami benar-benar minta maaf, tapi benar benar tidak ada yang bisa kami lakukan. Saya mohon terimalah pernikahan ini, kami akan membicarakan semuanya kepada keluargamu dengan baik baik, untuk sekarang biarkan kami membawamu pulang. " Lanjut Ibu pada Alesha. "Tapi, saya sudah menyukai pria lain, saya tidak bisa menerima pernikahan ini." Ucap Alesha putus asa. "Maafkan kami, kami tidak bisa melakukan apapun lagi, semua ini diluar dugaan kami." Ucap Ibu. Alesha merenggut mendengar itu, dia benar benar tidak ya harus bagaimana lagi. Bagaimana bisa hal seperti ini menimpanya. "Jika kamu tidak ingin semua ini terjadi, aku bisa memberi mu sebuah kesempatan. " Bisik Haykal ditelinga Alesha saat Alesha sudah berada di ambang pintu. Alesha mendongak ke arah Haykal seakan menunggu kalimat selanjutnya. "Carilah temanmu itu, bawa dia kehadapanku, paling lama besok sore. Jika kamu membawanya, aku akan mencari cara untuk menjelaskan kepada dunia apa yang terjadi. Tapi kalau kamu tetap tidak bisa membawanya kehadapanku, silahkan siapkan dirimu untuk menikah denganku. " Ucap Haykal diikuti dengan senyum nakalnya. Alesha yang mendengar itu langsung menunjukkan pandangan tidak suka nya kepada Haykal. Tidak menjawab sepatah katapun dari Haykal, Alesha berjalan meninggalkan Haykal. "Silahkan masuk, saya akan mengantar anda." Ucap Kakek yang sudah berdiri di depan Mobil. Alesha tersenyum sedikit pada Kakek, kemudian masuk kedalam Mobil diikuti oleh Kakek setelahnya. Dia hanya menghormati lelaki tua itu, jika tidak dia mungkin sudah melampiaskan kemarahannya kepada Kakek. Bahkan dia membayangkan bagaimana dia memaki cucunya itu di hadapannya. Tapi itu hanya khayalan yang tidak akan pernah menjadi nyata dalam hidup Alesha. *** "Apa kamu ingin saya masuk dan menjelaskan kepada orang tuamu tentang semua tadi?" Tanya Kakek ketika Alesha sudah turun dari mobil. "Ah tidak perlu Kek, orang tua saya tidak akan tahu tentang itu. Saya hanya butuh sedikit waktu saja baru akan menjelaskan kepada mereka." Jawab Alesha diikuti senyum terpaksanya. "Aku tidak akan mengatakan apa pun pada orang tuaku, karena aku tidak akan pernah menikahi cucu anda. Haha aku akan membawa Rose kehadapannya besok, dan lihat bagaimana nanti dia malu karena perbuatannya yang seenaknya malam ini." Gumam Alesha dalam hati. "Apa maksudmu tidak tahu? Pasti seluruh dunia ini yang menonton siaran TV tahu, karena acara tadi disiarkan langsung ke semua stasiun TV. " Lanjut Kakek sambil tersenyum kepada Alesha. Duuarrr!!!!! Rasanya lebih baik seseorang menembak Alesha sekarang, dia benar benar berharap tidak akan kembali kerumah sekarang, atau orang tuanya tidak menonton Televisi hari ini sehingga dia tidak perlu repot menjelaskan. Tapi itu sesuatu yang tidak mungkin, jelas jelas Ibunya tidak pernah jauh dari TV, bahkan ketika sedang memetik sayuran dan memotong bahan masakan pun dilakukan nya didepan TV. Pikiran Alesha berkeliaran kemana mana, sampai akhirnya sebuah suara teriakan menyadarkannya. "Alesha!!!!! Kamu tidak akan masuk kerumah? Kalau begitu tidurlah diluar. " Teriak Ibu di ambang pintu. "Ah iya, aku mau masuk. " Jawab Alesha dengan teriakan. "Kek saya akan masuk dulu, terima kasih sudah mengantar saya hari ini." Ucap Alesha kepada Kakek yang berada didalam mobil, kemudian berlari masuk kedalam rumah. "Matilah aku, apa yang harus kulakukan, apa aku tidak usah masuk rumah saja? Atau aku kabur saja? Dari ekspresi Ibu tadi sudah menunjukkan kalau dia sudah tahu. Ah! !apa aku pura pura terkena penyakit saja dan dirawat dirumah sakit, dengan begitu mereka tidak akan memarahiku. Ah sudahlah Alesha, kamu terlalu banyak memikirkan hal bodoh. Pasrah saja." Gumam Alesha dalam hati kemudian menarik pedal pintu.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD