"kamu sudah ok! Ayo." Rigel membukakan pintu mobilnya dan segera menggandeng Zera layaknya sepasang pengantin baru yang masih hangat-hangatnya. Romantis dan bahagia. Bulshit! "Beneran tidak norak kan kalau dilihat?" Rigel menatap Zera dari atas kebawah. "Tidak! Karena jika Rigel sudah memilih semua akan terlihat keren dan tidak memalukan." Zera hanya berdecik malas, tungkat kepedean Rigel semakin hari semakin meningkat dan juga tingkat menyebalkannya juga ikutan semakin meningkat saja, membuat Zera meledak-ledak setiap harinya. Dasar menyebalkan! Rigel semula ingin memencet bel kediaman Wijaya namun didahului oleh pintu utama yang terbuka lebar terlebih dahulu. Nampak sosok nenek lampir yang selalu berhasil membuat Zera kesal dengan cibikan bibirnya setia hari. "Wah! Mantu tampan