22_ngotot

1362 Words

Zera memijit keningnya saat akan melanjutkan langkahnya, Amora sengaja mengerjainya dengan cara menyiramkan air keseluruh badannya melalui balkon kamarnya. Ingin Rasanya ia marah namun untuk apa? Jika pada ahirnya cuma dirinya sendiri yang akan terluka. "Zera sayang! Maafkan Amora." Tu! Lagi. Amira sang ibu tiri, kembali meminta maaf untuk kesalahan adiknya yang benar-benar sudah diluar batas. Kesal, marah dan juga jengkel hanya bisa ia pendam dalam hati. Dengan senyum yang sedikit memaksa Zera berkata. "Tidak apa mama! Mungkin Zera memang harus membersihkan diri lagi." Zera segera melangkah pergi meninggalkan Amira. Ia malas untuk kembali mendengar ucapan Amira yang selalu berulang kali meminta maaf. Maaf! Tidak jelas. Aissh! Saat berada didalam kamarnya Zera merasakan ponselnya b

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD