Diva duduk di samping Tegar. Tepat di depan Dina dan Jonathan. Posisi Dava juga dekat dengan Diva, hanya berbeda sofa. Diva menyapa Dava dan Rendy. Bagaimanapun mereka pernah bertemu sebelumnya. Tak mungkin ‘kan ia akan bersikap acuh dan sok tak saling mengenal. Ia juga harus menghormati sahabat kekasihnya—Jonathan. “Div, lo terlihat cantik malam ini,” puji Rendy. “Terima kasih,” ucap Diva dengan menepiskan senyumannya. “Gar, lo pacaran sama Diva?” Dava tak bisa menyembunyikan rasa penasaran. “Lo gak perlu tau. Lagian itu gak ada hubungannya sama lo.” Tegar mencoba untuk bersikap santai. Ia juga tak ingin merusak suasana, karena kehadiran Dina sudah cukup merusak suasana hatinya malam ini. “Dav, lo yang ngajak Dina kesini?” tanya kemudian saling melirik ke arah Dina tentunya. “B