Mabuk berat

1838 Words

Dina membanting pintu kamarnya dengan sangat keras. Ia melampiaskan kemarahannya kepada pintu kamarnya yang bahkan tak salah apa-apa. “Sial! Kenapa Diva harus kembali lagi ke rumah ini, sih! Selama ini hidup gue sudah bahagia dengan kepergian dia!” Dina melangkah menuju ranjang dan mendudukkan tubuhnya di tepi ranjang. “Gue gak akan tinggal diam. Apa yang gue pertahankan selama ini gak akan gue lepasin gitu aja, meskipun gue harus menyakiti lo, Div.” Dina tak ingin berada di rumah saat ini. Apalagi harus menatap Diva. Sepertinya kali ini ia akan melanggar janjinya yang belum lama ini ia ucapkan kepada Jonathan dan mamanya. Setelah bersiap-siap, Dina melangkah keluar dari kamarnya. Ia menatap pintu kamar Diva yang tertutup. Sekarang lo boleh bahagia, Div. Tapi itu gak akan berlangsun

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD