Desy dan Atha sangat terkejut saat melihat putri yang sangat mereka rindukan kini tengah berdiri di depan pintu rumah mereka. “Sayang...” Desy lalu memeluk Diva dengan sangat erat. “Kenapa gak bilang sama Mama kalau kamu sudah sampai di Jakarta,” lanjutnya. Diva melepaskan pelukan mamanya, “maafkan Diva, Ma. Diva hanya ingin memberikan kejutan untuk Mama dan Papa,” ucapnya dengan senyuman di wajahnya. Diva lalu memeluk papanya, “Diva kangen sama Papa,” lanjutnya. Atha mengusap punggung putri kesayangannya, “Papa juga sangat merindukan kamu, Sayang.” Atha dan Desy lalu mengajak Diva untuk masuk. Memanggil asisten rumah tangganya untuk membawakan koper Diva ke kamarnya. “Kak Dina mana, Ma?” tanya Diva saat tak melihat kakaknya di rumah. “Kakak kamu jarang tidur di rumah. Dia lebih se