Lebih Lama

1008 Words
Tanpa Freya sadari, driver bernama Athar itu masih menatapnya sampai sekarang. Tidak, ia tidak bermaksud apa - apa. Ia hanya begitu takjub melihat kemiripan Freya dengan Raya. Ya, ternyata ia memang benar Athar adik Archie. Memang dasarnya Athar ingin menikmati kehidupan sebelum ia menjadi sangat sibuk seperti Archie. Makanya ia memutuskan untuk melakukan apa pun yang ia mau. Termasuk mencoba untuk menjadi driver taksi online. Ia sudah menjalani profesi ini selama kurang lebih satu bulan. Dan Athar rasa, ini adalah pekerjaan yang cukup menyenangkan. Tadi Athar sebenarnya sangat terkejut ketika tahu seseorang yang memesan jasanya adalah Freya kembaran Raya. Ia ingin menolak karena itu akan membuatnya teringat tentang mendiang sahabatnya, sekaligus mendiang calon kakak iparnya. Tapi setelah Athar pikir cukup lama, ia akhirnya memutuskan untuk mengambil pesanan itu. Benar apa yang ia takutkan. Hatinya mencelos begitu melihat Freya. Ia tercengang melihat betapa miripnya gadis itu dengan Raya. Itu lah alasan ia lebih banyak diam saat menyetir. Karena takut akan semakin sedih jika ngobrol banyak dengannya. Sebagai ganti atas sikapnya yang kurang ramah, ia pun membukakan pintu untuk gadis itu. Sebenarnya Athar ingin segera pergi setelah ia memperhatikan Freya cukup lama. Padahal Freya sudah masuk ke hotel. Tapi sesuatu menarik perhatian Athar. Ia melihat ada Archie di dalam sana. Archie memakai busana kasual, turun dari lift. Entah akan pergi ke mana. Athar baru ingat kalau Archie memang tidak di rumah beberapa hari ini, karena ia harus memimpin banyak rapat selama satu Minggu di hotel Halim ini. Wah, dunia benar - benar sempit. Andai saja Archie bertemu dengan Freya. Pasti Archie akan merasa sangat sedih. Atau jangan - jangan Archie sudah bertemu dengan gadis itu? Athar tak ingin bertemu dengan Archie. Ia pun segera masuk ke mobil. Ketika ia mulai menjalankan mobil, ia melihat ke dalam hotel sekali lagi. Lobi hotel itu memang dikelilingi dinding kaca. Jadi memungkinkan u tuk Athar melihat sekelilingnya. Athar tidak lagi melihat Freya. Eh, tidak. Ia melihat Freya. Apa yang sedang gadis itu lakukan? Ia sedang berjalan mendekat pada Archie. Dan kenapa ia menjadi pincang seperti itu? Padahal tadi ia baik - baik saja. Ini aneh. Apa Freya tadi sempat terjatuh ketika konsentrasi Athar tertuju pada Archie? Freya benar - benar berjalan mendekati Archie. Dan ketika sudah dekat, ia berlagak tidak melihat Archie sebelumnya. Ia ingin membuka lift yang berada di sebelah lift tempat turun Archie tadi. Gerak - gerik Freya benar - benar memperlihatkan bahwa ia ingin Archie melihatnya. Kenapa Freya bersikap seperti itu kira - kira? Merasa penasaran, Athar pun akhirnya tetap di sana, dan memilih untuk memperhatikan lebih lama. *** Awalnya Athar berharap bahwa pikirannya salah. Ia berharap Freya tidak sedang berusaha menarik perhatian Archie. Apa lagi Athar tidak bisa membayangkan jika Archie bertemu dengan Freya yang notabene berwajah sama dengan mendiang Raya. Tapi sepertinya pikiran Athar salah. Sangat kentara jika Freya berusaha mengambil perhatian Archie. Yang masih Athar bingungkan adalah, kenapa Freya melakukan itu? Athar terus diam dan memperhatikan. Athar semakin yakin bahwa pikirannya tidak salah, ketika ia akhirnya melihat Freya berbicara pada Archie duluan. Athar masih terdiam, dan terus memperhatikan. *** Freya benar - benar terkejut karena saat ia hendak sampai lift, di lift sebelah, Archie muncul dari dalamnya. Archie sepertinya akan pergi ke suatu tempat. Entah ke mana. Archie mengenakan busana kasual seperti itu, terlihat begitu berbeda. Ia nampak lebih santai, nampak lebih muda, nampak lebih hangat dibandingkan auranya yang begitu dingin ketika memakai setelan formal. Freya ingin Archie menyadari kehadirannya. Ia segera menyusun siasat. Dengan berpikir dalam waktu singkat, Freya berhasil menemukan ide. Tentu saja ide yang berkesinambungan dengan usaha - usaha yang sudah ia lakukan demi menjerat hati Archie. Mengingat tadi pagi ia berpura - pura terjatuh di depan Archie, maka kini ia harus berpura - pura kesakitan. Benar begitu, bukan? Freya menyeringai. Kemudian dalam sekejap gaya berjalannya telah berubah. Freya berjalan terpincang - pincang, seakan kakinya benar - benar sakit. Freya juga mengernyit tiap kali melangkah, supaya ia nampak kesakitan. Berharap Archie segera menyadari kehadirannya. Sayangnya, Archie tetap lah Archie. Sosok lelaki yang tak hanya dingin, namun juga sangat cuek. Archie sama sekali tidak mengalihkan pandangan ke sekitar. Ia fokus menatap layar ponsel. Tentu hal itu membuat Freya kesal. Teramat sangat kesal. Tapi Freya tidak boleh berlarut - larut dalam kekesalan. Ia harus segera berpikir lagi. Bagaimana kira - kira cara menarik perhatian Archie, supaya Archie segera melihatnya, tahu bahwa kakinya sakit, kemudian mencurahkan perhatian kepadanya? Freya kemudian menemukan ide. Yah, ia memang jenius. Meskipun cara yang akan dilakukan ini terbilang nekat, dan bisa jadi membuat citranya sedikit tercoreng, tapi tidak apa - apa. Freya aka tetap melakukannya. Masalah citra bisa ia perbaiki di lain hari, saat mereka sudah menjadi lebih dekat nanti. "Tuan Archie ...." Freya akhirnya melancarkan aksi. Ya, ia memang memutuskan untuk menyapa lelaki tampan nan rupawan serta mapan itu terlebih dahulu. Seketika Archie berkenan mengalihkan pandangan dari ponsel. Freya diam - dia tersenyum karena usahanya ternyata berhasil. "Anda ...." Archie terdiam melihat cara berdiri Freya yang tidak biasa. Juga rautnya yang nampak menahan sakit. "Apa yang terjadi? Itu karena jatuh tadi pagi?" Demi apa, Ya Tuhan. Freya rasanya ingin berjingkrak dan bersorak - sorak sekarang juga. Astaga ... seorang Archie sang Pangeran Es, tiba - tiba menunjukkan perhatian kepadanya. Apa ini mimpi? Freya tentu mempertahankan sikap tenangnya yang merupakan topeng tebal. Ia tersenyum, namun tetao berusaha menunjukkan bahwa ia kesakitan. "Ya, agak sakit setelah jatuh tadi pagi. Tapi ini tidak apa - apa. Pasti besok sudah jauh lebih baik." "Kenapa tidak Anda periksakan ke dokter saja? Siapa tahu terkilir. Atau mau saya panggilkan seorang dokter?" Freya benar - benar ingin berjingkrak. Archie benar - benar menunjukkan perhatian padanya. Itu tadi adalah kalimat terpanjang yang Archie lontarkan kepadanya, sejak pertama kali mereka berinteraksi. "Tidak perlu, Tuan Archie." Sekali lagi Freya menolak. Tentu saja ia tolak. Memang kenyataannya dia tidak apa - apa. Hanya berpura - pura saja. Malah akan ketahuan kalau dipanggilkan dokter betulan. Bisa mati nanti Freya. "Anda masih ada pekerjaan lain? Ke mana sore - sore begini? Bukan kah jam kerja Anda sudah selesai?" Freya melanjutkan aksi pendekatan pada Archie. ***
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD