“Sampai kapan kau akan berdiri sendiri dengan keras kepala seperti ini?” Pria tua yang datang itu duduk di sofa ruang tengah dengan salah satu tangan yang direntangkan pada sandaran. David hanya diam tak menjawab. “Aku sudah meminta Devan untuk merekrutmu sejak lama, tapi dia berkata selalu kesulitan setiap melakukan negosiasi denganmu!” Asap mengepul dari sudut bibir pria tersebut. “Untuk apa tetua datang kemari?” tanya David seolah tak ingin menghiraukan pertanyaan sebelumnya. Sang tetua langsung memiringkan sudut bibirnya. Semua anak buah David saling berbisik. Karena ini adalah kali pertama mereka bertemu secara langsung dengan pria yang dipanggil oleh tetua. “Tak perlu banyak basa-basi, kita langsung saja menggabungkan tim Serigala Pembunuh dengan tim Naga Timur!” titah