Dengan penuh keangkuhan dan sikap arogan yang tinggi, David memungkiri ucapan Tiara. “Kau tidak tahu siapa aku? Pantang bagiku untuk menundukkan kepala di depan siapa pun!” ucap pria dengan potongan rambut cepat dan logo petir di kedua sisi kepalanya tersebut. Mustahil jika orang yang digambar oleh sang anak adalah dirinya. “Emmm ... bukan maksudku untuk merendahkanmu, aku ... aku ... hanya ingin menunjukkan lukisan Ethan. Anakmu, terkadang bisa meramal masa depan. Setiap gambarnya tentang manusia, selalu menjadi kenyataan. Itu saja!” David pun tersenyum miring. “Kalaupun memang iya itu akan terjadi, yang digambar itu bukan aku!” Tiara tak mau lagi untuk berdebat. Sikap arogan David yang terlalu tinggi, membuat perempuan tersebut kesulitan untuk bicara. “Baiklah, aku hanya mengin