Tewasnya Gen B D E

1670 Words
Kelompok A masih perlahan berjalan menyusuri setiap lorong dan ruang - ruang, namun ruang hampir keseluruhan tampak kosong, Tiada seseorang pun yang berada di dalam, insting Mereka pun mengatakan bahwa semuanya tidak ada yang beres, seperti masuk di dalam jebakan yang memang disengaja, sebelumnya mereka sudah menyadari akan hal itu, namun mereka masih tetap mengikuti perintah, dan mereka tahu jika semua para prajurit melanggar perintah yang ada, mereka akan tetap disidangkan bahkan lebih buruk masuk ke penjara Federal. Agen B D E tetap berjalan memeriksa tambang yang semakin bising dengan aktivitas para pekerja, namun hanya terdengar deru mesin, suara pukulan benda keras di bebatuan dan kendaraan besar yang berlalu - lalang. Mereka tetap mengendap - endap dan bersembunyi ketika kendaraan raksasa berjalan ke arah keluar, lorong goa kini sudah tampak cukup terang, seperti ada seseorang yang sengaja menghidupkan beberapa lampu tambahan yang ada di atas kepala, kini suasana semakin menjadi serius, mereka tetap berjalan ke arah lurus mencari sumber suara. Suara berisik semakin mendekat, terlihat dua orang penjaga menenteng senjata laras panjang di d**a bercengkrama, Agen B D E tetap berhati - hati, dan mereka saling mengkodekan agar segera mengurus dua orang yang berada di depan. di antara sisi kiri dan kanan mulut goa mereka saling mengangguk dan segera meraih pisau setajam silet yang berada di kaki agen D dan E, tanpa ragu Agen D dan E segera melangkah perlahan menyergap membungkam mulut dan menusukan pisau di leher dari belakang, kedua penjaga itupun tak berdaya mati seketika, agen D dan E segera menyeret kedua penjaga yang bersimbah darah dan menempatkan ke sisi goa yang sedikit gelap. Agen A yang melindungi mereka dari belakang melihat jelas ruang besar yang terdapat ratusan para manusia yang seperti di pekerjakan paksa membelah - belah batuan yang mengandung banyak perak. di ujung ruangan itu terdapat seperti lubang besar bulat menampakkan keindahan danau yang berada di luar. Agen B terkesima melihatnya, namun ia mengalihkan pandangannya dan tetap mengendap - endap di antara dinding goa. Sekelompok penjaga bersenjata laras panjang selebihnya 5 orang mulai terlihat berjalan sambil mengawasi pergerakan para pekerja, agen B D E masih bersembunyi di ruang sempit dinding lorong yang gelap, mereka tahu para penjaga itu hanya lewat saja, dan tidak mengetahui keberadaan para agen yang sedang bersiap membunuh. Perlahan para penjaga melewati agen B D E yang sedang bersembunyi, dan berjalan lurus dengan canda tawa mereka. Krak.. suara injakan kaki agen E yang tak sengaja menginjak batu rapuh hingga membuat salah satu penjaga yang berada paling belakang berhenti, perlahan ia membalikkan tubuh terlihat tubuhnya sangat kekar dan besar yang hanya mengenakan kaos lusuh berwarna putih, pandanganya tajam seperti ingin menerkam melihat ke arah para agen yang bersembunyi di kegelapan, penjaga itu perlahan berjalan sambil menodongkan senjata, dengan jarak 5 meter, ia hampir sampai, Agen B D E bersiap, mereka tahu harus bagaimana menghadapi satu penjaga yang mulai mendekat. Degup jantung agen B cukup kencang, ia seakan sedang terlibat misi pertama dalam kehidupannya, dalam pikirannya seperti ada sesuatu yang berbeda di dalam misi ini agen D dan E bersiap, sang penjaga sudah berdiri di depan para agen, namun belum melihat para agen yang sebenarnya sudah berada di kegelapan, tanpa curiga, begitu saja sang penjaga mulai perlahan berjalan masuk di kegelapan yang hanya terdapat ruam kecil bekas galian yang tidak diteruskan. Dengan cepat agent D meraih tangan sang penjaga dan menariknya, dan sedangkan agen E menepis mengarahkan senjata laras panjang ke udara, namun spontan sang penjaga kaget melontarkan beberapa kali tembakan ke udara, hingga sampai menerangi percikkan - percikkan api yang berada di ruang kecil itu, spontan 4 menjaga yang berjalan pun kaget dan menoleh kearah dimana suara tembakan itu, sang penjaga yang sudah mengetahui para agen membunuh salah satu temannya yang mati ditusuk oleh agen B hingga tergeletak ke tanah, tanpa ragu sang penjaga dengan begitu saja menghujani tembakan sambil bersembunyi yang sekiranya terdapat properti untuk mereka mulai menembakkan ke arah para Agen. agen D dan E merapatkan tubuh ke arah kanan dinding, sedangkan agen B melindungi dirinya dengan tubuh Sang penjaga yang sudah mati tertusuk olehnya, dengan cara memeluk tubuh Sang penjaga hingga serangan tembakan yang dilancarkan oleh penjaga dari sisi kanan tidak dapat menembus tubuhnya, namun tetap saja suasana itu membuat para agen panik, dan terdengar jelas suara di radio di telinga para agen A dan agen lainnya. Para penjaga terus menembak, tentu tidak tinggal diam para agen pun sama, membalas serangan, suara gemuruh pun terdengar, beberapa para pekerja melempar kan benda-benda pembelah batu, dan suara gemuruh mereka berlari beserta para penjaga lainnya yang berada di pusat pertambangan. agen B mulai membidik dari kegelapan, di arah kepala salah satu penjaga yang bersembunyi di antara properti yang mulai menembaki dirinya, namun dengan ketangkasan dan latihan yang sangat kuat ia berhasil menembak penjaga itu di bagian kepala hingga tewas terjatuh seketika, namun disusul dengan agen D dan E mulai membantu menyerang mereka, dari para menjaga yang mulai menembak, namun para agen sadar kalau mereka kalah jumlah, para agen seperti terdesak, dari segala penjuru mulai terlihat para penjaga dengan lontaran peluru menghujani diri mereka yang sedang bersembunyi di antara ketinggian, di sudut kiri tak sengaja agen B melihat seseorang sedang bersiap mengarahkan basoka dan begitu saja langsung meluncurkan RPG ke arah mereka, Agen B yang tengah menyadari, seketika itu berteriak. " ayo lari ! Agen D dan E yang merasa tidak siap dan sedikit telat tidak dapat menghindarinya. Boom ! suara ledakan RPG yang meledak di ruang sempit itu, hingga sampai agen B terpental meskipun dia berlari sekencang-kencangnya, Ia terguling-guling di atas bebatuan hingga terluka cukup parah, beberapa serpihan batu pun mengenai dirinya, hingga di paha kanan tertancap batu kecil hingga membuat dia meringis kesakitan. hujanan peluru itu tidak terhenti, para penjaga mulai kembali menyerang, Agen B berusaha menyerang, namun hujan peluru tidak sanggup membuatnya menghindar, dia tertembak di beberapa bagian di antara kaki dan tangannya, hingga bahu sebelah kanan tertembus peluru, dia sadar kalau dia sudah kalah, dan dia berasumsi bahwa dirinya akan segera mati, karena ini adalah misi bunuh diri. Namun hujan peluru pun terhenti, dan beberapa penjaga mulai berdiri dan mengarahkan senjata ke arahnya, tangan kanannya tidak kuat untuk menopang senjata, dia masih memiliki pistol di selingkar pinggang sisi kanan, mencoba meraihnya dengan menyandarkan tubuhnya berada di sebuah properti yang sekiranya cukup untuk melindungi tubuh, namun suara langkah gemuruh itu pun Kian mendekat. Agen B yang merasa gelisah, dan hampir dekat dengan kematian dan masih berfikir mungkin dia akan mati, ia melupakan sejenak. pistol yang berada di tangan kirinya ia letakkan di lantai goa yang berbatu, Ia teringat di selingkar pinggang masih terdapat dua granat, Segera ia meraih satu granat dan menarik pengait dengan giginya, dan begitu saja melemparkannya ke arah suara langkah kaki yang berada di belakangnya, hingga terjadi ledakan. " Boom ! Tak dihindari, suara ledakan pun menggema di dalam gedung, hingga teriakan para penjaga terdengar keras, dan mungkin tubuh mereka hancur seketika. hujan peluru pun tadi hindari kembali menyerang dirinya, agen B hanya meringkuk berusaha untuk tidak terkena serangan dari hujanan peluru yang melanda, dia kembali meraih pistol dan mulai menembak satu persatu para penjaga yang berada di ketinggian gua, diantara semua Sisi yang ada, selebihnya mungkin terdapat 50 penjaga yang berada di atas sedang menghujani peluru ke arah diri agen B, namun tembakan yang dilontarkan agen B berusaha melindungi dirinya. Setelah hujan peluru yang melanda dirinya, agen B memiliki rencana tersendiri, dia berasumsi lebih baik dia mati daripada harus ditangkap dan disiksa nantinya, dia masih memiliki satu pistol dan satu granat, ia mencoba melawan mereka dengan melemparkan granat. Perlahan ia mulai meraih granat yang berada di selingkar pinggang lalu menarik tuas dengan giginya Untuk memicu, kemudian Ia begitu saja melemparkannya hingga terjatuh ke bawah di tempat para pekerja yang sebelumnya menghancurkan bebatuan, hingga ledakan kembali terjadi. " Boom ! dengan waktu dan jarak beberapa detik dari ledakan, dia mulai berdiri dan berlari menuju lorong ke arah kiri, namun penjaga yang berada di ketinggian mengetahuinya, dan segera menembakkan serangan di tubuh agen B yang tengah berlari, hingga beberapa peluru tertembus ke d**a, agen B terjatuh dengan keadaan luka yang cukup serius, para penjaga yang mengetahui dia sudah tak berdaya, segera mereka menyusul agen B untuk memeriksa dirinya, apakah masih hidup atau tidak. dengan beberapa puluh penjaga, mulai mereka berjalan perlahan hingga beberapa menit kemudian mereka telah sampai berjarak 5 m dari agen B yang sekarat tanpa senjata, senjatanya pun terjatuh begitu saja di lantai, dia yang masih sekarat itu pun berusaha merangkak dan ingin meraih pistol yang ada di hadapannya, namun penjaga yang mengetahuinya dengan cepat menyusul agen B. Tangan kiri agen B sudah meraih pistol, namun kaki sang penjaga sudah berada di atas tangannya, dan laras panjang terletak di kepala, dengan kata lain dia tidak dapat meraih pistol itu, agen B mendongak keatas dan melihat di sekeliling satu persatu mereka sudah mengerumuninya dan penodongan senjata laras panjang di wajah. salah satu penjaga berkata. Kau bilang dengan para temanmu ! jika mereka tidak pergi, mereka akan mati ! ucap salah satu penjaga yang sangat geram terhadap agen B, meski dalam keadaan sekarat penjaga itu tetap meremas kakinya dengan injakan yang cukup kuat, jelas saja para agen lain yang berada di gedung bolina mendengar lewat radio mini yang berada di telinganya. Will yang mendengarnya, sangat geram, dan dia tahu agen B tidak akan selamat, mereka sedang berhenti menyimak lewat radio, dan dapat divisualisasikan bahwa sekarang agen B tetap menolak untuk berbicara dengan para temannya, dia hanya tertawa-tawa mendengar ucapan dari para penjaga, namun tak dihindari siksaan terjadi, injak - injakan berada di atas tubuhnya, meski ia sekarat para penjaga tak peduli hingga membuat dirinya meraung-raung kesakitan, namun ini hanyalah sebuah permainan bagi para penjaga, dan ketika itu. " Door ! salah satu penjaga yang berbicara menembakkan satu peluru, hingga tembus di kepala agen B. Spontan Para agen lain kaget mendengarnya, semua menjadi sangat geram, namun semua agen tersadar, mereka masih berada di dalam misi yang terbagi dua, sungguh tidak mungkin mereka semua akan menyusul agen B untuk membantunya yang sudah tiada, will atau A menghela nafas panjang, ia memejamkan mata sejenak dan berkata. Ayo kita lanjutkan ! ucap will seperti terpaksa mengajak para tim mengikutinya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD