Jebakan

1324 Words
Will berusaha menenangkan diri, meski ia harus terpaksa berjalan, agen F yang tengah berseteru dengan penembak jitu bernama john snow saling membidik, dan saling menembak, beberapa kali agen f hampir tertembak dan satu tembakan pun tidak dapat melukai john snow yang ketika itu sangat pintar berpindah - pindah tempat. Agen F pun sama, di atas ketinggian ia berusaha mencari tempat yang paling aman untuk membidik dan menembak, perseteruan itu pasti sangat bising berada di telinga will dan agen lain. Will masih perlahan mengendap endap dari tiap sudut lorong dan ruang, hingga sampai mereka berada di ruang terbuka terdapat banyak tiang bangunan berwarna putih, dari tiap tiang para agen menyebar di setiap sudut tiang, suasana ruang masih sangat sepi, agen lain mencari di berbagai pintu namun belum ada manusia yang terlihat. Will melihat salah satu pintu kusam di sisi kanan, dia yakin ada sesuatu di dalam, tanpa ragu will mendekat berusaha membuka pintu, agen lain melihat pergerakkan will tetap siaga dan melindunginya, will meletakkan telinga di pintu kusam itu suasana masih sangat sepi, satu menit saat ia ingin melepaskan telinga ia mendengar di dalam ruang pintu seperti langkah kaki, will segera menoleh ke arah para agen dan mengkodekan untuk bersiap, ia sengaja menyinggah kan tubuh di tembok di sisi kanan pintu dan bersiap, ia yakin langkah kaki itu akan mengarah keluar. Beberapa menit kemudian seperti seseorang sedang menekan tuas pintu, will menodongkan senjata ke arah pintu, will mengkodekan para agen dengan melambaikan tangan agar jangan ada tembakan, perlahan pintu mulai terbuka, seseorang yang cukup tua keluar begitu saja. Berhenti, suara will dari belakang ke lelaki tua, spontan saja lelaki tua itu berhenti, terlihat ia mengenakan pakaian putih ala dokter, berkulit putih dengan rambut yang cukup memutih. Lelaki itu mengangkat kedua tangannya tanpa menoleh ke arah will, ia mengamati para agen yang menodongkan senjata ke arahnya, raut wajahnya sangat biasa saja tanpa rasa takut, namun cukup sinis dan geram melihat para agen di balik kacamata bening yang ia pakai. Will mendekat dan segera meletakkan moncong senjata di punggung lelaki tua itu. Kenapa kau sendirian ? di mana yang lain ? ucap will sambil menodongkan senjata di punggung lelaki tua itu, lelaki tua itu masih mengangkat tangannya, dan dia mulai menjawab. Tidak ada orang lain selain aku di sini. percuma kalian berada di sini, lebih baik kalian pergi. Ucap lelaki tua itu sangat biasa. Cepat katakan orang tua ! dimana yang lainnya ! Gertak will terus memaksa lelaki tua yang ia todong dengan senjata, namun lelaki tua itu tetap menjawab dengan jawaban yang sama. Sudah aku katakan tidak ada orang lain selain aku di sini, lebih baik kalian pergi, atau semuanya terlambat. ucap nya sangat serius meminta agar Will dan kelompoknya Cepat pergi, lalu will segera meminta salah satu agen untuk mengikat tubuhnya, dengan mengkodekan dia mengangguk, agen c segera pergi dan mengikat kedua tangan lelaki tua itu dengan tali, lalu membalikkan tubuh lelaki itu di depan pintu, Will yang berada di belakangnya Terus mendorong lelaki itu menggunakan laras untuk membuka pintu, dan memintanya agar Ia maju, pintu pun ia buka, terdapat beberapa properti yang memang dikhususkan untuk dirinya yang terdapat banyak sekali cairan-cairan yang berwarna-warni, yang entah Will belum tahu cairan apakah itu yang berada di kemasan kemasan Gelas Kaca. Wil melihat beberapa serpihan perak yang mungkin telah difermentasi, dan dijadikan suatu Alat penelitian bagi lelaki tua itu, dan tampak jelas, lelaki tua itu adalah seorang profesor, terdapat beberapa layar monitor dan sebuah perangkat komputer raksasa yang berada di sudut ruang dari ruang laboratorium. Apa yang kau teliti Disini ? ucap will terhadap lelaki tua itu, Ia masih menodongkan senjata berada di kepalanya, wajah lelaki itu tanpa sedikit takut, dia hanya tersenyum seperti menunjukkan dirinya adalah seorang psikopat yang tidak pernah takut akan adanya bahaya. Tidak ada penelitian disini, disini hanya ada pemurnian, dan kau sebaiknya pergi dari sini, ucap lelaki itu masih mengatakan dengan hal yang sama. Ucap lelaki tua masih tampak tenang dan biasa. Apa yang kau murnikan ? Tanya will, namun para agen lainnya melihat beberapa tayangan yang terdapat di layar monitor besar, tayangan itu menunjukkan sebuah batu, yang sengaja di hancurkan, will tahu kalau bebatuan putih itu adalah yang di tambang di sebelah kiri dari gedung bolina, dan jelas itu adalah perak murni yang sedang diteliti oleh lelaki tua itu. Tayangan itu menunjukkan beberapa cuplikan tentang peleburan, sebuah alat canggih memasukkan serpihan yang tercampur oleh jenis bubuk obat lalu pencampuran bahan itu di masukan ke dalam sebuah kapsul, dan terdapat contoh seseorang yang sedang meminum nya. Will sungguh aneh melihatnya, dan will beranggapan ada sesuatu yang tidak beres dengan penelitian dari orang tersebut. Di mana Jon Snow ? tanya will sangat geram, lelaki itu hanya tersenyum saja, wil yang geram tanpa ragu menurunkan senjatanya dan langsung saja ia mengepalkan tangan lalu meninju wajah lelaki itu hingga terjatuh, sangat geram will ingin kembali menghajar, agen lainnya menarik tubuh will agar Will tidak kembali menghajar pria tua itu. Will mereda namun dia harus tetap pada misi, dan ia tahu tujuannya adalah menangkap John Snow hidup atau mati. Namun beberapa keributan senjata terdengar di sambungan radio yang berada di telinga mereka, suara tembakan kecil dan tepat mengenai seseorang, sejenak para agen terdiam menatap kosong ruangan, yang di sekitar salah satu agen berbicara, sambil menekan telinga sebelah kanan dan berucap " agen F, Apakah kau ada disana. ? agen f, konfirmasi Keberadaanmu ! semua para agen menunggu jawaban dan sangat jelas tidak ada jawaban dari agen F, dan mereka Paham kalau Agen F telah tewas, nafas will menderu keras, pandangan Wil berwajah merah murka, hingga sampai ia menggigit giginya lebih keras, tanpa ragu ia segera menodongkan senjata di wajah lelaki yang telah terjatuh dan berkata. Dimana lelaki itu ? Atau aku tembak kepalamu ! Gertak will terhadapnya sangat serius, mata will menatap tajam lelaki yang masih tergeletak bersinggah di bawah meja, ingin segera will menarik pelatuk menembak kepala lelaki itu, lalu lelaki itu menjawab. Hahaha Percuma saja kau menembakku, lebih baik kalian segera pergi, sebelum semua orang-orang datang kemari memburu kalian. ! namun ditengah perkataan lelaki itu dan terang saja suara tembakan terjadi di ruangan, beberapa tembakan pun menembus pintu hingga sampai para agen bertiarap dan melindungi diri mereka dan menghindari serangan, baku tembak pun terjadi, para bandit kejam terus menembaki mereka hingga beberapa kaca-kaca dan seluruh pintu beserta peralatan laboratorium porak-poranda dengan peluncuran senjata otomatis dari para Bandit yang berada di luar ruangan. dengan Sigap dan ketangkasan Pak para agen mereka membalas serangan para bandit, mereka berhasil membunuh satu persatu Bandit yang hanya terdapat 5 orang dari ruangan, namun serangan itu adalah sebuah pengalihan, lelaki tua itu tiba-tiba menghilang pergi entah dimana, dan tiba-tiba saja speaker yang berada di sudut ruang menyala. Sebaiknya Kalian pergi ! atau Kalian mati ! hahaha ! suara speaker itu pun lenyap begitu saja, will dan para Agen lainnya yang berada di ruangan memeriksa mayat Bandit itu saling menoleh, dan jelas mereka semua merasa aneh dengan keadaan gedung dan misi yang dijalani. Ketika suara itu hanya beberapa menit lenyap, kemudian lemparan granat menggelinding mengalihkan perhatian mereka, semua para agen kaget membelalakan mata, dan segera tanpa ragu mereka semua berlari dan melindungi diri dari balik tiang-tiang yang ada, ledakan itu terjadi dan akhirnya mereka memutuskan untuk meninggalkan ruangan itu. Memang keadaan gedung yang cukup aneh berbeda dari konstruksi yang diberikan oleh kapten carter, lika-liku ruangan yang sangat membingungkan, dari setiap ruangan Will dan para agen lainnya segera keluar sambil berlari dan berlindung diri, mereka seperti kebingungan, ada seseorang yang sengaja memang melemparkan granat agar mereka segera pergi, dan beberapa granat pun tak luput mereka dapatkan di saat mereka berlari, dan hingga akhirnya mereka sudah keluar dari gedung dan tepat mereka segera dihujani peluru oleh ratusan Bandit yang berada di setiap sudut dari atas dan dibalik properti-properti yang ada. dan bahkan kebanyakan para Bandit itu pun berada di atas ketinggian gedung, namun mereka para agen tidak tinggal diam, dan terus melawan dengan serangan senjata - senjata otomatis yang mereka miliki, beberapa kali ledakan pun mereka dapatkan namun tetap berhasil menghindar.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD