20 tahun kemudian “Kak Ale ...,” Seorang gadis yang sudah dewasa, tetapi kelakuannya seperti anak kecil itu adalah adik dari laki-laki yang dipanggil Ale tersebut. Jika semua orang memanggilnya dengan Al, maka gadis yang 19 tahun itu akan memanggilnya Ale, menurut ia itu adalah panggilan kesayangannya. Al yang sudah rapi dengan kemeja lengan panjang dan celana kain dan jas putih yang ia tenteng, menoleh ke arah adik satu-satunya itu. “Ada apa, Ra?” Saat ini Al hendak berangkat ke rumah sakit untuk bekerja, lebih tepatnya ia adalah mahasiswa kedokteran yang telah di wisuda beberapa bulan lalu dan saat ini sedang menjalani koas. Raquella Anjani tersenyum semringah ke kakaknya itu. “Kak Ale, antarin Ra ke kampus dong. Mobil Ra kan lagi diservis, ayah sama bunda juga udah berangkat kerja.”