BAB 21 Juragan Arga tertegun. Dia menatap lekat wajah lelaki paruh baya yang ada di depannya itu. “Pak Nursam bercanda?” “Tidak, Juragan. Saya serius. Kemarin itu Nirina memang belum siap nikah. Tapi, sekarang dia sudah siap, Juragan.” Juragan Arga bergeming. Dia menautkan alis dengan tatapan tajam yang menatap Paman Nursam. Bagaimana orang bisa dewasa secepat itu? Seolah tengah berbicara dengan dirinya sendiri, Juragan Arga hanya memalingkan wajah. “Kemarin itu Nirina sangat takut untuk menikah, tetapi sekarang sudah siap. Bahkan, dia juga siap menjadi adik madu dari Nur, Juragan. Saya harap, Juragan bisa mempertimbangkannya.” Lelaki dengan wajah tampan itu bergeming. Dia melirik sekilas pada Paman Nursam dengan tatapan tak terbaca. “Apa ada yang kau inginkan lagi dengan menikahkan a