BAB 19

1658 Words

BAB 19 Hari yang ditunggu Bi Lela pun tiba. Sejak pagi, dia melihat ke arah jalanan, berharap Nuria mengirimkan seorang utusan untuk mengirimkan uang. Namun, hingga sore menjelang, tak ada kabar sedikit pun dari keponakannya itu. Tak ada sepeser pun uang yang Nuria kirimkan. “Mama, gimana, sudah dapat uangnya,?” Nirina sudah cantik dengan balutan kebaya dan riasan wajah yang paripurna. Sore itu, keluarga Rudi akan datang untuk meminangnya, meresmikan hubungan mereka berdua. Bi Lela menoleh pada Nirina. “Kamu itu tahunya cuma uang, Rin! Si Nur gak ngasih, jangan tanya mama melulu! Lagian, coba kamu suruh Rudi nanggung semua biayanya. Kan, kalian yang mau nikah, kenapa mama yang harus repot gini?” Lama-kelamaan, rasanya kesal juga. Yang membuat dia muak adalah keinginan Nirina untuk men

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD