Megan duduk diam didekat jendela apartemen ibunya, Mark sudah memberikan fasilitas pada ibunya dan memberikan pekerjaan yang lebih baik untuk ibunya—Agustine—agar tidak merasa susah hidup sendirian sebagai seorang janda. Beberapa hari ini, Megan tidak lagi mendengar kabar Mark, ia juga malas keluar, dan terus saja memikirkan bagaimana nasibnya kedepan. "Arley bagaimana kabarnya?" tanya Agustine, lalu menyodorkan secangkir teh hangat pada putrinya. "Sudah hampir dua minggu, Arley tidak datang menengok Mommy. Dan, Mommy pikir, kamu kemari bersama Arley." Megan diam saja, ia malas menanggapi, ia tak mungkin mengatakan bahwa dia dan Arley sudah berakhir, itu hanya akan membuat ibunya kepikiran dan bisa saja jatuh sakit. "Dia baik, Mom," jawab Megan. "Kapan kalian akan menikah?" "Mom, aku