"Ren, lo nggak apa-apa?" Rena menggelengkan kepala. Memaksakan senyuman, wanita itu mengusap peluh yang membasahi kening dan lehernya dengan punggung tangan. Mengela napas panjang dan berharap gejolak diperutnya bisa segera mereda. "Nggak apa-apa kok." Ucapnya berusaha tegar. Tapi dorongan yang tiba-tiba mendesak membuatnya mengerang dalam hati. Astaga ... Apalagi?! Semua isi perutnya sudah terkuras. Jadi percuma dia nongkrong hingga pegal di toilet. Sayangnya, suara gemuruh perutnya membuat Rena tak berkutik. Mengendapkan rasa malu pada rekan kerjanya yang menatap khawatir, Rena pamit undur diri, karena dia membutuhkan toilet sesegera mungkin. Benar-benar senjata makan tuan. Rena hanya ingin melampiaskan rasa kesalnya pada bos baru yang menyebalkan. Tapi justru dia yang terkena ape