Rena mengerjap-ngerjapkan mata, menatap Hasta dan sebuah motor matic berwarna pink secara bergantian. "Maksud Mas apa?" Dia masih tak bisa mencerna maksud pria itu. Sebelumnya, Rena hendak pulang. Tapi mendapat kabar dari salah seorang rekan kerjanya untuk menemui Hasta. Dia sempat bingung, kenapa pria itu ingin bertemu dengannya? Takut sudah membuat masalah, Rena kemudian menemui Hasta di ruangannya. Tapi pria itu justru mengajaknya ke sebuah garasi. Lalu, memperlihatkan sebuah motor matic berwarna pink. "Itu untuk kamu." Hasta tersenyum, menatap wajah Rena yang begitu terkejut. "Jadi, tidak perlu lagi takut datang terlambat. Selain itu, bisa digunakan untuk keperluan lain." Rena menatap Hasta dengan resah. Wanita itu menggelengkan kepalanya. "Apa karena aku bercerita waktu itu? Jadi