Bagaimana bisa? Kenapa bukan Hasta? Siapa pria aneh itu?!
Ada banyak pertanyaan yang bercokol di kepala Rena. Rasa terkejut yang sempat memerangkapnya, kini berangsur pulih.
Menelan paksa rasa kesalnya, wanita itu berdeham pelan. Memasang wajah bingung dengan polos, "Anda siapa?" Tanyanya setelah berhasil mengais ketenangan. "Mas Hasta mana?"
"Lo ngapain di sini?" Alih-alih menjawab, Arya justru berbalik melempar tanya. Masih sembari mengunyah keripik yang menjadi pengganjal perut pagi ini. Dia terlalu malas untuk turun ke lantai bawah meminta sarapan pada pegawai Hasta.
"Saya, ingin bertemu dengan Mas Hasta." Rena berusaha mencangkul ingatan. Pria aneh itu tampak familiar. Apa mungkin, dia seseorang yang cukup sering ke kafe tapi luput dari perhatiannya? Karena sebagian besar atensin
