Kos-kosan

1298 Words

“Astaga, ternyata semesta memang seniat itu.” *         Dewi tanpa sadar telah menghela napasnya berkali-kali. Wajahnya pun sudah berubah murung. Ia tidak lagi berminat untuk memuaskan imajinasinya dengan melihat manga-manga yang telah berhasil ia bawa ke dalam ruangan ini.         “Kenapa lo?” tanya Anye yang sudah memperhatikan Dewi saat perempuan itu menghela napas.         “Gue kere.”         Anye mengangguk. “Iya, gue udah tahu,” jawab Anye santai. “Terus?”         “Bayar uang kuliah gimana?”         Anye melirik sekilas pada Dewi, lalu mendengus. Tidak menjawab pertanyaan Dewi dan kembali menenggelamkan diri pada n****+ yang tengah di bacanya di atas sofa.         “Nyet.” Dewi mulai merengek.         Anye tidak mengubrisnya.         “Nyet.” Kali ini suara Dewi lebih lan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD