bc

Married to Seleb

book_age4+
3.0K
FOLLOW
19.8K
READ
love after marriage
drama
sweet
bxg
like
intro-logo
Blurb

Apa jadinya jika seorang guru SMA yang alim menikahi seorang seleb yang bergaya hidup mewah dan glamour? Bagaimana mereka menjalani pernikahan yang diwarnai perbedaan prinsip dan gaya hidup?

Bagas dan Derra adalah dua tokoh yang ada dalam cerita Keyra. Baca Keyra terlebih dahulu untuk lebih memahami karakter Bagas dan Derra.

chap-preview
Free preview
1. Mbak Artis dan Bapak Guru
Buat lebih paham ama cerita ini, bisa baca Keyra dulu. Bagas dan Derra adalah tokoh-tokoh dari cerita Keyra. Lika-liku perjalanan cinta mereka diceritain di sana, terutama di bagian extra part. Sekedar mengingatkan kisah mereka terjalin berawal dari rasa benci dan begitu banyak perbedaan prinsip maupun gaya hidup diantara mereka. Author’s POV “Artis Muda Menangis Histeris Ditinggal Bapak Guru Kawin” “Busyeettt ini judul ngaco amat. Kayaknya situs online ini perlu disomasi. Siapa juga yang ditinggal kawin. Berita sekarang mah pada lebay. Tabayyun dulu kek.” Mimi berdecak dan menggeleng. “Nih ada lagi di **,” Surya menunjukkan layar smartphonenya pada gadis chubby itu. Rempong_banget Tau nggak sih Cyin.. ada kabar heboh dari si cantik Derra Azalia, si cantik ini tercyduk lagi nangis meraung-raung di halaman rumah sang pacar, guru olahraga yang guanteng itu...Katanya sih sang pacar mau melamar anaknya pak Lurah gara-gara putus asa cintanya nggak direstui pak Angkasa. Derra nyusul sampai ke Purwokerto dan nangis-nangislah dia di sana. Puter aja videonya cyyynnnn....ya Allah mince baper sebaper-bapernya, jadi ikutan nangis. Begitu besar cinta artis kita ini buat si babang Bagas. Alhamdulillah happy ending Cyyynnn.... mince terhura jadinya... Bapak guru nggak jadi kawin dan kembali lagi bareng Derra.. horeee Mince sebagai team Bagas-Derra mah cuma bisa doain yang terbaik buat mereka berdua. Seleb_hot Artis muda yang lagi naik daun dengan film horornya yang sukses sedang patah hati ampai nangis histeris gara-gara ditinggal babang guanteng kawin.. GosipArtis Artis berinisial DA nangis-nangis menyayat hati gara-gara sang kekasih melamar anak pak Lurah, aduhhh potek hati eike. Yang sabar ya cantik, masih banyak yang lebih baik dari guru guanteng itu. Membaca semua postingan di akun-akun gosip yang memberitakan kabar terbaru atasannya ini membuat Mimi gregetan. Banyak kabar simpang siur beredar di **, lebih cepat dari kecepatan cahaya. Baru aja tadi siang mereka menginjakkan kaki di Baturaden, sudah banyak sekali akun gosip di ** yang mengunggah video sang artis yang tengah menangis sesenggukan. Entah siapa orang usil yang mengupload video itu pertama kali. Bahkan film bertajuk “Ketika Mas Gagah Pergi” yang diadaptasi dari cerita karya Helvy Tiana Rosa aja ikut kena imbasnya. Posternya diganti judulnya menjadi “Ketika Mas Bagas Pergi”. Benar-benar kekuatan media sosial lebih ampuh dari kekuatan bulan milik Sailormoon. Mimi dibuat jengah dengan berbagai gosip yang menyasar atasannya ini. “Jaman now mah memang gini, apa-apa bisa jadi viral. Mending kalau beritanya bener. Ini banyak salahnya. Jadi penasaran, siapa yang sempet-sempetnya ngrekam waktu non Derra nangis-nangis.” Mimi bicara sewot. Asisten serba bisa ini bakal jadi orang pertama yang akan melindungi Derra dengan segenap jiwa dan raga jika ada yang berani menyerangnya. “Udahlah Mi, biarin aja. Ntar mereka juga tahu sendiri kebenarannya.” Balas Derra lebih santai. Dia sudah terbiasa menghadapi gosip jadi dia tak mau terlalu memikirkan. “Iya Mimi mah heboh, Derranya aja santai.” Tukas Surya sambil mencibir ke arah Mimi. “Ya habis Mimi gemes ama situs atau akun gosip yang asal njeplak tanpa tahu kebenarannya.” “Mereka itu cuma mengejar rating. Jadi cuekin aja. Nanti wartawan juga pasti pada nyari Derra buat diwawancarai. Saat itulah Derra mengklarifikasi semuanya.” Balas Andra dengan tatapan yang selalu mematikan di mata Mimi. Dia begitu terpesona dengan kegantengan dan keramahan pemuda 25 tahun ini. “Bagas, Derra dan Mimi disuruh istirahat dulu. Kamarnya udah ibu siapin.” Tati, ibu Bagas melirik Bagas dan tersenyum menatap Derra dan Mimi bergantian. “Mas Surya dan mas Andra mau nginep di sini juga?” Tanya Tati ramah. “Oh nggak bu, Andra mau menginap di rumah Surya. Rumah Surya kan ada di Purwokerto, nggak begitu jauh di Baturaden.” Jawab Andra ramah. “Oh ya udah.” Bagas melirik Derra dan Mimi, “Der, Mi, istirahat dulu aja. Kalian pasti capek.” Derra mengangguk pelan, “iya mas.” Selanjutnya Bagas mengantar Derra dan Mimi menuju kamarnya. Sebelum masuk kamar, Derra melirik Bagas dan tersenyum. “Udah sana masuk. Mas di luar dulu, mau ngobrol ama Surya dan Andra.” Ucap Bagas dengan seulas senyum tipis. “Derra masih kangen.” Ujar Derra dengan sedikit manja. Bagas tersenyum, “mas juga. Tapi kan nggak enak kalau ngobrol berdua. Toh besok mas ikut balik ke Jakarta. Kita bakal punya banyak waktu buat ngobrol lagi.” “Iya deh.. Derra istirahat dulu ya.” Derra melengkungkan segaris senyum ke atas lalu melangkah ke dalam. Bagas senyum-senyum sendiri, apalagi jika teringat tangisan Derra yang terdengar seperti tangisan anak kecil, Bagas merasa tersentuh. Ia menyadari perasaan Derra begitu besar untuknya. Derra mengedarkan pandangan ke sekeliling ruangan. Malam ini dia dan Mimi, si asisten setia yang selalu menyebut diri berbody bantet akan menginap di rumah orangtua Bagas atas permintaan ayah dan ibu Bagas. Kedua orangtua Bagas ingin mengenal lebih dekat gadis yang tengah dekat dengan anak sulungnya ini dan insya Allah akan segera menjadi menantu jika ayah dan ibu Derra merestui hubungan mereka. Tadi siang mereka dijamu aneka makanan khas Banyumas. Ada pecel, mendoan, gethuk goreng dari Sokaraja, kecamatan yang juga masih dinaungi satu kabupaten Banyumas, juga jenang jaket dari daerah Mersi Purwokerto. Mereka juga disuguhi ayam goreng, lalapan dan sambal tomat buatan ibu Bagas yang kata Mimi, rasanya nylekamin pisan alias enak banget. Mimi memang terlahir di Jakarta, tapi kedua orangtuanya asli dari Cilacap, karena itu sedikit-sedikit dia bisa bahasa jawa. Dia juga sesekali liburan ke Cilacap, ke rumah kerabat orangtuanya. Saat liburan ke Cilacap, kerabatnya kerap mengajaknya wisata kuliner di daerah Purwokerto. Karena itulah dia tak begitu asing dengan rasa makanan khas daerah itu. Derra bersedekap, udara terasa dingin seperti di perkebunan teh. Derra juga menyukai air di daerah ini yang begitu jernih dan bersih. Dinginnya terasa seperti air es, tapi begitu menyegarkan. Derra menghembuskan napas. Sebuah napas kelegaan yang membuat hatinya berbunga-bunga. Andai saja ia telat datang, mungkin saat ini mas Bagasnya yang begitu ia cinta telah resmi melamar Laras, putri pak Lurah yang ayu kinyis-kinyis bak putri keraton. Dia bersyukur Bagas memutuskan untuk kembali memperjuangkan cinta mereka dan akan menghadap orangtuanya kembali. Derra merebahkan badannya. Teringat kembali perjalanan cintanya dan Bagas hingga sampai detik ini. Derra seleb muda yang masih labil, baru mau 20 tahun dengan gaya hidupnya yang glamour jatuh cinta pada Bagas, seorang guru olahraga di SMA keponakannya yang berusia 27 tahun dengan gaya hidup yang sederhana dan rajin ibadah. Dia tak pernah menyangka, kebencian antar mereka berkembang menjadi cinta. Keduanya saling jatuh cinta. Namun jalan menuju pernikahan impian dirasa begitu sulit dengan kerasnya hati orangtua Derra untuk memberi restu hanya karena mereka tak yakin Bagas mampu menjamin masa depan yang baik untuk anaknya. Derra nekat menyusul ke Baturaden, kecamatan yang lokasinya dekat Purwoketo untuk memperjuangkan kembali cintanya. Bagas yang sebelumnya putus asa kembali bersemangat dan bersumpah untuk berjuang mendapat restu orangtua Derra sampai titik darah penghabisan. Malamnya Bagas mengajak Derra dan teman-temannya berjalan-jalan mengelilingi kampung. Derra tak memiliki waktu banyak untuk menikmati keindahan alam Baturaden. Besok dia harus kembali ke Jakarta karena lusa Derra akan mengisi acara penghargaan musik sebagai host. Andra dan Surya juga ikut jalan-jalan. Mereka belum kembali ke Purwokerto karena masih ingin menikmati keindahan suasana malam Baturaden yang dingin mencekam. Semakin melewati jalan yang menanjak, semakin leluasa untuk mereka bisa menikmati keindahan kota Purwokerto dari atas. Lampu-lampu tampak berkilauan, begitu juga dengan lampu-lampu yang gemerlap dari villa atau hotel di seberang, terlihat begitu indah dan memukau. Mereka duduk-duduk di depan villa milik paman Bagas. Kebetulan villa itu kosong, sedang tidak disewa. Mereka memakan jagung bakar yang dibeli di pinggir jalan. Saat tengah menikmati enaknya jagung bakar, Derra melihat Laras tengah berjalan, entah akan pergi kemana. “Laras.” Derra memanggil gadis berhijab itu dengan voume suara yang agak kencang agar Laras bisa mendengarnya. Laras menoleh Derra dan yang teman-temannya yang sedang berkumpul di depan villa. “Ayo sini mba Laras, gabung di sini.” Ucap Mimi sambil melambaikan tangan pada gadis yang dijuluki bunga desa itu. Laras berjalan mendekat. “Wah seru banget nih ngumpul-ngumpul.” Laras tersenyum. “Duduk sini mba..” Mimi bergeser untuk memberikan tempat pada Laras. Laras duduk di sebelah Mimi. Kecantikan alaminya sempat membuat Surya dan Andra tak berkedip mengamati wajahnya yang enak dipandang. Bagas terkadang masih merasa bersalah pada adik kelas SMPnya ini. Untungnya pak Lurah dan bu Lurah orang yang sangat bijak. Mereka memahami keputusan Bagas yang membatalkan lamarannya. Sebelumnya Tati menginginkan anaknya menerima pinangan pak Lurah karena di matanya Laras lebih cocok untuknya, selain satu profesi, dari segi usia juga masih sepantaran, mereka hanya selisih dua tahun. Namun dari kecil hingga kini, antara dia dan Laras tidak pernah ada perasaan apapun. Laras sudah seperti adik untuk Bagas. “Laras mau jagung bakar?” Andra menyapa gadis itu dengan ramah. “Nggak usah, aku udah kenyang.” Jawab Laras agak terbata. Laras diam-diam mencuri pandang pada cowok satu yang mendadak jadi buah bibir di kampung karena wajahnya yang cute dan ganteng ala bintang kpop. “Tadi kamu mau kemana Ras?” Tanya Derra. “Aku habis dari rumah Budhe, nganter sayuran mentah, hasil panen dari kebun.” “Besok kita mau kembali ke Jakarta, kalau Laras masih libur, ikut aja bareng kita.” Derra serius menawari Laras main ke Jakarta. Rasanya dia begitu berhutang budi pada kebaikan gadis ini yang sudah berbesar hati mau mengalah dan meminta Bagas membatalkan lamarannya. “Kayaknya aku nggak bisa, soalnya lusa aku balik ke Jogja.” “Wah sayang banget ya. Kalau Laras ke Jakarta, ntar aku masakin masakan yang spesial buat Laras. Laras main aja ke cafeku, Laras mau makan apa aja, aku bisa masakin.” Andra mengulas senyum dan langsung dibalas cibiran oleh Surya. “Langsung deh naluri playboynya muncul tiap lihat cewek bening.” Ledek Surya disusul tawa oleh yang lain. Laras sedikit tersipu. Jika harus menilai penampilan fisik Andra dari satu sampai sepuluh, maka nilai Andra mendekati sepuluh. Satu kata, sempurna..!! Bisa dibilang secara fisik, Andra adalah tipikalnya banget. “Aku beneran pingin masak buat Laras, bukan karena naluri playboy.” Andra membela diri. “Mas Andra kan mesti masak buat Mimi juga. Jangan lupain Mimi mas. Mentang-mentang ada yang lebih cantik, eh Mimi dilupain.” Mimi memasang tampang cemberutnya. Surya tertawa, “diet dulu Mi. Andra itu sukanya yang semampai dan langsing.” “Yah habis gimana ya.. Mimi emang semampai sih alias semeter tak sampai.” Balas Mimi diiringi tawa oleh yang lain. “Oya Der, abis ini aku kayaknya mau sekalian hunting oleh-oleh di Purwokerto, kamu mau titip apa aja?” Andra melirik Derra yang masih sibuk melahap jagung bakarnya. “Emang oleh-oleh yang biasa dijual di pusat oleh-oleh apa aja sih mas?” Derra menoleh Bagas. “Kalau mau beli oleh-oleh ke sawangan aja, beli mendoan. Enak banget mendoannya. Ada kecap homemadenya juga. Jadi nanti mendoannya dicocol ke kecapnya. Di sana biasanya jual gethuk goreng juga. Kalau jenang jaket, di rumah mas ada banyak, nanti mas bawain deh.” “Ya udah aku nitip mendoan sawangan ama gethuk goreng aja ya Ndra.” “Sip Der...” Balas Andra singkat. Sekitar pukul sembilan malam mereka kembali ke rumah Bagas. Di jalan mereka berpapasan dengan sekelompok warga. Beberapa diantara mereka meledek Bagas dan Derra, “wah ada mbak artis dan bapak guru...” Kejadian dramatis saat Derra menangis di halaman rumah Bagas cepat sekali menyebar ke segala penjuru kampung. Tak hanya viral di dunia maya tapi juga di kampung Bagas. Andra dan Surya pamitan pulang. Mimi masuk ke kamar. Tinggal Bagas dan Derra berdiri saling berhadapan sebelum Derra masuk ke kamarnya. “Mas...” “Ya Der.” “Maafin aku ya. Kayaknya tadi siang aku malu-maluin banget ya. Tangisanku jadi viral di mana-mana.” Derra memasang tampang polosnya. Tangisan Derra membuat Bagas trenyuh dan di sisi lain, ia begitu gemas melihat tingkah Derra yang manja seperti anak kecil kala tengah menangis. Bagas sadar, Derra menangis karena takut kehilangannya dan tak rela melepasnya untuk wanita lain. “Sama sekali nggak malu-maluin Der. Mas malah tersanjung dan bersyukur banget kamu nyusul mas ke sini. Mas akan berjuang lebih dari apa yang sudah kamu perjuangkan. Makasih banyak ya udah memperjuangkan mas sebesar ini.” Mata Bagas berkaca dan menatap Derra dengan pendaran cinta yang menyala-nyala. Derra mengangguk, “mas Bagas pantas untuk diperjuangkan.” “Dan kamu lebih dari kata pantas untuk diperjuangkan. Kamu lebih dari istimewa Der.” Derra tersipu, semburat merah menyapu kedua pipinya. “Ya udah Derra masuk dulu ya. Besok kita harus balik ke Jakarta.” “Iya, have a nice dream mbak artis.” Ucap Bagas dengan senyum merekah. Derra tertawa, “makasih mas. Mimpi indah juga ya bapak guru.” Mereka saling melempar senyum. Derra masuk ke dalam. Sesaat Bagas terpekur dan tersenyum sendiri. Memang dia harus menghadapi satu tantangan lagi, menaklukkan hati orangtua Derra. Tapi dia tetap bersyukur dan bahagia telah melangkah sampai tahap ini. Dia berharap jalannya untuk membawa Derra ke pelaminan semakin dipermudah.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

MANTAN TERINDAH

read
6.9K
bc

Kujaga Takdirku (Bahasa Indonesia)

read
75.9K
bc

Om Bule Suamiku

read
8.8M
bc

Turun Ranjang

read
578.8K
bc

Suddenly in Love (Bahasa Indonesia)

read
76.0K
bc

The Unwanted Bride

read
111.0K
bc

T E A R S

read
312.7K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook