bc

BUAH HATIKU TERCINTA

book_age18+
645
FOLLOW
3.1K
READ
billionaire
family
second chance
goodgirl
independent
CEO
drama
sweet
city
office/work place
like
intro-logo
Blurb

Kisah seorang ibu yang terpisah dengan anaknya karena takdir dan di pertemukan di saat anaknya sudah beranjak dewasa. Itulah kisah Salma yang terpaksa menitipkan anaknya di panti asuhan karena ia tidak sanggup membesarkan anaknya karena keterbatasan ekonomi dan saat anaknya beranjak dewasa, Salma bertemu kembali dengan Kinan yang merupakan anak kandungnya

chap-preview
Free preview
BAB 1
SALMA POV Aku adalah seorang wanita yang berasal dari keluarga sederhana. Orang tuaku bekerja sebagai buruh pabrik. Aku satu - satunya anak dari orang tuaku dan aku tidak memiliki saudara. Sejak kecil aku hidup serba kekurangan karena ekonomi keluarga yang tidak seberuntung orang lain. Meskipun begitu aku sangat bersyukur karena memiliki tetangga yang baik dan selalu menolong keluargaku. Sejak kecil, aku mendapat beasiswa dari pemerintah karena aku berprestasi di sekolah hingga aku bisa melanjutkan sekolah hingga tamat sekolah menengah atas. Saat itu aku sangat ingin melanjutkan kuliah tetapi rasanya hal itu tidak mungkin karena aku bukan berasal dari keluarga yang mampu sehingga aku memutuskan untuk mencari pekerjaan. Sejujurnya orang tuaku sangat ingin aku melanjutkan pendidikan hingga ke jenjang perguruan tinggi tetapi karena kondisi ekonomi kami yang terbatas sehingga orang tuaku mengijinkanku untuk mencari pekerjaan. Berbekal ijazah sekolah menengah atas, aku berusaha melamar pekerjaan ke beberapa perusahaan sampai akhirnya aku di panggil oleh sebuah perusahaan untuk mengikuti wawancara kerja. Saat itu aku menceritakan hal ini kepada kedua orang tuaku dan mereka sangat senang mengetahui anak semata wayang mereka di panggil untuk mengikuti wawancara di sebuah perusahaan besar. Ayah dan ibu mendoakanku agar aku di terima di perusahaan tersebut karena hanya aku lah satu - satunya harapan mereka. " Ayah dan ibu berharap kau di terima bekerja di perusahaan itu. Kami selalu mendoakan yang terbaik untukmu." kata ayah sambil mengelus rambutku dengan sayang.  " Salma berjanji akan melakukan yang terbaik agar bisa diterima bekerja di perusahaan itu." kataku dengan penuh semangat dan aku melihat kedua orang tuaku sangat senang dengan tekadku untuk bisa di terima bekerja di perusahaan. Setelah berbicara panjang lebar dengan mereka, aku memutuskan untuk mempersiapkan semua dokumen yang di butuhkan untuk wawancara besok. Aku berharap bisa diterima bekerja di perusahaan agar aku bisa merubah perekonomian keluarga menjadi lebih baik. Meskipun aku hanya lulusan sekolah menengah atas, hal itu tidak membuatku patah semangat untuk merubah masa depan menjadi lebih baik. Keesokan harinya, aku terbangun dari tidur dan aku bergegas untuk mandi. Setelah itu aku makan bersama dengan kedua orang tuaku dan aku melihat wajah kedua orang tuaku yang penuh harapan kepadaku. Aku tau mereka sangat berharap padaku agar bisa segera bekerja dan membantu perekonomian keluarga kami. Setelah selesai makan, aku meminta doa restu kepada kedua orang tuaku agar aku bisa lolos wawancara kerja. Ibu menangis sambil mendoakanku dan aku tau beliau hanya ingin yang terbaik untuk masa depanku. Setelah itu aku berpamitan kepada kedua orang tuaku dan dengan tekad yang kuat, aku berusaha optimis agar tidak patah semangat saat wawancara kerja. Membutuhkan waktu selama setengah jam sampai akhirnya aku tiba di perusahaan. Rasanya saat itu jantungku berdebar kencang saat pertama kali memasuki gedung perusahaan yang sangat luas dan megah. Aku melihat orang - orang di sekitarku sangat sibuk membetulkan penampilan mereka agar terlihat rapi saat mereka mengikuti wawancara. Sedangkan aku hanya bisa berdoa di dalam hati agar aku bisa mengikuti wawancara dengan lancar. Tidak beberapa lama, namaku di panggil dan aku di suruh masuk ke dalam ruangan untuk mengikuti wawancara kerja. Saat wawancara kerja di mulai, aku berusaha menjawab sebisa mungkin dengan penuh keyakinan agar aku bisa lolos wawancara kerja. Setelah selesai wawancara kerja,  aku keluar dari ruangan dengan percaya diri dan semua orang terlihat sangat heran dengan sikapku yang biasa saja. Aku langsung pergi ke toilet dan membasuh wajahku sambil menatap diriku di cermin. Aku meyakinkan diriku sendiri jika aku pasti lolos wawancara kerja. Setelah itu, aku keluar dari toilet dan tiba - tiba ada seseorang yang memanggilku dan orang itu memberitahuku jika aku lolos wawancara kerja. Rasanya saat itu aku sangat bahagia dan orang itu menemaniku untuk menemui atasanku. Saat aku masuk ke dalam ruangan atasan, aku sangat terkejut sekaligus terpukau dengan wajah tampan atasanku yang aku rasa usianya sangat jauh di atasku. Saat itu ia memperkenalkan dirinya sebagai Rico Sanjaya Atmaja. Ia adalah anak dari pemilik perusahaan dan saat ini ia yang menggantikan posisi ayahnya yang sudah pensiun. Saat Rico menjabat tanganku, rasanya jantungku berdebar sangat kencang karena ia sangat ramah dan sopan terhadap wanita.  " Selamat datang di perusahaan kami. Saya harap anda bisa bekerja sebaik mungkin di perusahaan kami. Perkenalkan nama saya Rico Sanjaya Atmaja. Saya yang akan menjadi atasan anda selama bekerja di perusahaan kami." Rico menjabat tanganku dan aku membalas jabatan tangannya dan saat itu jantungku berdebar sangat kencang ketika tanganku bersentuhan dengan tangannya. " Saya akan berusaha sebaik mungkin untuk memberikan yang terbaik untuk perusahaan." kataku dengan percaya diri dan Rico terlihat sangat yakin padaku sambil tersenyum simpul. Rasanya aku tidak tahan melihat senyumannya yang sangat menyentuh hatiku. " Kalau begitu silakan duduk. Saya akan memberitahu peraturan di perusahaan kami sekaligus anda akan menandatangani kontrak kerja dan saya akan memberitahu tugas anda selama menjadi sekretaris saya." Kata Rico sambil menyuruhku untuk duduk di kursi. Saat itu aku berusaha bersikap datar agar Rico tidak curiga padaku meskipun di dalam hati aku sangat menikmati saat berdua dengannya. Tidak beberapa lama, orang yang mengantarku untuk menemui Rico undur diri sehingga tinggal aku bersama Rico di dalam ruangan itu. Rasanya saat itu aku hanya bisa diam terpaku sambil menatap wajah tampan Rico. Lalu Rico memberitahuku tentang tugasku sebagai sekretarisnya dan aku berusaha mencatat apa saja yang harus aku lakukan setiap harinya saat bekerja sebagai sekretarisnya. Lalu ia menyuruhku untuk membaca isi kontrak sebelum menandatangani kontrak kerja.  Setelah membaca isi kontrak kerja dengan cermat, aku menandatangani kontrak kerja itu dan saat itu aku merasa sangat bangga terhadap diriku karena aku bisa di terima bekerja sebagai sekretaris direktur di perusahaan besar dengan skala internasional. Setelah menandatangani kontrak kerja, aku dipersilakan oleh Rico untuk kembali pulang ke rumah dan ia menyuruhku untuk mulai bekerja minggu depan. Rasanya hari ini aku sangat bahagia dan aku tidak sabar ingin memberitahukan hal ini kepada kedua orang tuaku karena aku yakin mereka sangat senang mendengar hal ini. Aku memutuskan untuk pergi ke pasar sekaligus belanja bahan makanan karena aku ingin malam ini memasak makanan yang sangat spesial untuk kedua orang tuaku. Setelah selesai berbelanja di pasar, aku langsung pulang ke rumah. Lalu aku memasak semua bahan makanan hingga menjadi masakan yang sangat enak dan lezat. Beberapa jam kemudian, orang tuaku pulang ke rumah dan mereka sangat terkejut melihat makanan yang sudah di hidangkan di atas meja. " Ada apa ini? tidak biasanya kau memasak. Apa ada sesuatu yang terjadi?" tanya ayah padaku sambil memandangku dengan curiga. " Salma sengaja memasak makanan spesial untuk ayah dan ibu karena Salma mulai minggu depan di terima bekerja sebagai sekretaris di perusahaan itu." kataku dengan penuh semangat dan kedua orang tuaku terlihat sangat senang mendengar hal itu. " Selamat untukmu, nak. Akhirnya kau diterima bekerja di perusahaan yang kau idamkan sejak dulu. Ayah dan ibu sangat senang kau sekarang sudah mulai bekerja. Kami harap kau bisa bertahan bekerja disana karena jaman sekarang sangat susah mencari pekerjaan." Kata ayah sambil memelukku dengan erat. Rasanya saat itu aku sangat bahagia sekaligus bangga terhadap diriku sendiri karena aku bisa membuat kedua orang tuaku bahagia sekaligus bangga padaku. Aku berjanji pada diriku sendiri akan melakukan yang terbaik agar perekonomian keluarga kami bisa berubah menjadi lebih baik. Aku tidak ingin melihat kedua orang tuaku terus - terusan bekerja sebagai buruh pabrik mengingat usia mereka yang sudah tidak muda lagi.                                        

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Mentari Tak Harus Bersinar (Dokter-Dokter)

read
54.1K
bc

Married By Accident

read
224.2K
bc

GAIRAH CEO KEJAM

read
2.3M
bc

Dua Cincin CEO

read
231.4K
bc

Enemy From The Heaven (Indonesia)

read
60.7K
bc

Mrs. Rivera

read
45.3K
bc

Hurt

read
1.1M

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook