bc

My Husband, My First Love

book_age18+
6.1K
FOLLOW
42.1K
READ
love after marriage
second chance
friends to lovers
independent
drama
bxg
city
like
intro-logo
Blurb

Menikah dengan orang yang dicintai adalah impian semua orang. Tapi buat Sisil, pernikahan yang ia jalani bersama cinta pertamanya tak seindah yang ia harapkan.

"Maaf, Sil. Hatiku hanya untuk Angel," ucap lelaki tampan di depan Sisil tepat di malam pertama pernikahan mereka.

Cinta Dion untuk Angel yang begitu besar menyadarkan Sisil untuk mundur. Di satu sisi, ia ingin selalu menjadi pendamping bagi Dion, pria yang sudah dicintainya sejak awal masa remaja. Tapi di sisi lain, ia tak kuat menahan rasa sakit di hatinya ketika Dion harus menghabiskan hari-harinya bersama Angel.

Perjodohan antara Sisil dan Dion mengakhiri persahabatan mereka. Setelah kepergiannya, akankah Sisil bisa menemukan tambatan hatinya?

Cover by : byka design

chap-preview
Free preview
Prom Nite Party
Para remaja sudah mulai ramai berkumpul di ballroom sebuah hotel di kota kecil yang bernama Pangkal Pinang, tepatnya di pulau Bangka. Malam ini SMA Harapan Bangsa akan mengadakan acara prom nite party. Remaja lelaki sudah terlihat gagah dan tampan dengan stelan jas yang rapi. Remaja perempuan juga tak kalah cantik dengan gaun indah yang membalut tubuh dan make up yang menghiasi wajah mereka. Dengan berpenampilan seperti ini, mereka terlihat lebih dewasa dan tidak seperti anak-anak yang masih duduk di bangku SMA. Tiga tahun menjalani masa SMA dengan seabrek tugas dan kegiatan sudah mereka lalui. Sekarang saatnya mereka melepas masa putih abu-abu dan menjelang masa dewasa. Tak heran wajah para remaja itu terlihat sangat bahagia dan tak henti-hentinya mereka saling melempar canda dan tawa. Sepasang remaja tampak sibuk mengobrol dan saling memuji penampilan masing-masing. "Dion, hari ini kamu ganteng banget!" ujar Sisil sambil memegang bahu Dion. Dion hanya tersenyum mendengar pujian dari Sisil. "Penampilan kamu beda banget. Biasanya di sekolah pake seragam, di rumah pake kaos sama celana pendek. Liat kamu pake jas begini rasanya gimana gitu. Cakep deh pokoknya." Sisil kembali berceloteh sambil mengangkat dua jempolnya. "Kamu juga cantik, Sil. Gaun sama make up kamu cocok deh. Jadi pangling aku," jawab Dion sambil memegang pipi Sisil. Sisil tak menanggapinya, hanya tersenyum. Sisil yang hari itu memakai gaun pink selutut memang tampak cantik. Dan ketika tangan Dion mampir di pipinya, jantung Sisil berdegup kencang tak karuan. Ada desiran halus dalam hatinya. Sisil dan Dion memang sudah bersahabat sejak mereka kecil. Kedua orangtua mereka juga adalah sahabat. Jadi sejak kecil Dion dan Sisil memang selalu main berdua. Tidak lebih memang, mereka cuma sahabat. Tapi itu buat Dion. Ya, Sisil sudah memendam rasa yang lain kepada Dion sejak dia duduk di bangku kelas 2 SMP. Tapi Dion tak pernah tahu karena Sisil sangat pandai menyembunyikan perasaannya. Waktu sudah menunjukkan pukul tujuh malam. Acara akan segera dimulai. Dion dan Sisil sekarang sudah sibuk bercengkerama dengan teman mereka masing-masing. Dion duduk semeja dengan para sahabat laki-lakinya. Tak jauh dari meja Dion, Sisil juga duduk dengan para sahabat perempuannya. Acara demi acara pun berjalan dengan meriah. Mulai dari kata sambutan kepala sekolah, guru, dan sekarang masuk acara pengumuman King and Queen of the Year. Ya, tiap tahun SMA Harapan Bangsa Dion selalu mengadakan pemilihan siswa dan siswi lulusan terbaik. "Siapa ya kira-kira yang jadi King tahun ini?" tanya Rani. "Aku sih berharap si Hazel. 'Kan dia ganteng, rada bule-bule gitu, pinter pula," jawab Dinda yang memang dari kelas 1 SMA sudah nge-fans berat sama Hazel, si peranakan Indonesia Belanda. "Tapi kalo menurut aku sih yang cocok jadi King itu ya si Dion," jawab Sisil sambil sesekali mencuri pandang ke meja Dion dan kawan-kawannya. "Iya juga sih, si Dion memang kelewatan pinternya. Udah gitu dia selalu jadi juara di perlombaan science. Belum lagi dia 'kan kapten tim basket kebanggaan sekolah kita. Ehhhmmmm ganteng juga sih dia," ujar Rani setuju dengan pendapat Sisil. Ia menganggukkan kepala tanda setuju dengan pendapat Sisil. Ya, Dion memang punya banyak kelebihan. Selain ganteng, dia anak yang smart dan punya sifat kepemimpinan yang bagus. Sudah dua tahun dia dipercaya menjadi kapten tim basket sekolah. Dia juga pernah dicalonkan menjadi ketua OSIS. Namun sebelum pemilihan dia memilih mundur karena tidak mau tugas yang begitu banyak akan mengganggu pelajarannya. Dia memang bercita-cita untuk bisa masuk PTN favorit di Yogyakarta sehingga dia mati-matian belajar. "Semoga Dion yang terpilih," harap Sisil dalam batinnya. Sementara perbincangan di meja Dion juga ngga kalah seru. "Menurutku, tahun ini yang bakal jadi Queen pasti si Angel," ujar Sam, sahabat Dion. "Ya, aku setuju. Dia cocok deh jadi Queen sekolah kita. Cantik, pinter, semuanya deh pokoknya," timpal Toni menyetujui pernyataan Sam. "Gimana Dion, kamu setuju dengan kita nggak?” tanya Toni. Dion tersenyum sambil menganggukkan kepalanya. Ya, dalam hati dia setuju dengan pernyataan para sahabatnya itu. Sejak di kelas 2 SMA, Dion memang sudah mulai mengagumi Angel secara diam-diam. Mereka berdua sering belajar bersama untuk mengikuti perlombaan science. Tapi Dion selalu menahan diri dan tidak pernah mengungkapkan perasaannya itu. Dia sudah berjanji untuk tidak berpacaran sebelum dia lulus SMA. "Ok guys, kita sampai pada acara puncak hari ini. Pengumuman King and Queen of the Year," umum MC di panggung yang disambut gemuruh tepuk tangan para remaja yang sudah semakin penasaran. "Kami persilahkan Pak Samsul hadir ke panggung dan mengumumkan King and Queen of the Year. Waktu dan tempat kami persilahkan, Pak." Kembali suara MC terdengar di ruangan tersebut. Pak Samsul, sang kepala sekolah naik ke panggung. "Selamat malam semua guru-guru yang saya hormati dan para siswa-siswi yang Bapak cintai dan banggakan. Malam ini kita akan mengetahui lulusan terbaik tahun ini. Kalau istilah anak-anak muda sering disebut King and Queen of the Year." Pak Samsul mulai pidatonya. "Tentu saja tidak mudah bagi Bapak dan para guru menentukan siapa yang pantas untuk gelar ini. Ada beberapa kriteria yang menjadi penilaian kami. Pastinya, siswa dan siswi tersebut harus punya prestasi dalam bidang akademik dan banyak ambil bagian dalam kegiatan organisasi yang diadakan di sekolah kita." Pak Samsul kembali membacakan pidatonya. "Dan setelah mempertimbangkan beberapa kriteria tersebut, maka Bapak umumkan bahwa yang menjadi lulusan terbaik tahun ini adalah ...." Pak Samsul menghentikan sejenak pidatonya digantikan dengan suara musik yang mendebarkan. Tak berapa lama di layar LCD muncul gambar sepasang remaja yang terpilih menjadi lulusan terbaik tahun ini. "Congratulations for King and Queen of the Year, Dion Christian dan Angel Pertiwi," umum Pak Samsul disambut tepuk tangan dan sorakan meriah para guru dan siswa. "Dion dan Angel dipersilahkan maju naik ke panggung," ujar MC di tengah gemuruh suara tepukan dan sorakan para siswa. Sisil pun ikut bersorak dan bertepuk tangan. Dia melirik ke arah Dion yang sedang berjalan menuju panggung bersama Angel. Sisil ikut bangga dengan prestasi yang diraih Dion. Namun terbersit sedikit rasa iri di dalam hatinya karena tidak bisa menjadi partner Dion di saat yang membanggakan seperti ini. "Andai saja aku yang menjadi lulusan terbaik bersama Dion...," gumam Sisil dalam hati. Tapi dia tahu diri dengan kemampuannya. Tak mungkin dia bisa bersanding dengan Dion sebagai lulusan terbaik. "Aku turut bahagia dan bangga padamu Dion," gumamnya kembali.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

(Bukan) Istri Pengganti

read
49.0K
bc

Accidentally Married

read
102.7K
bc

My Husband My Step Brother

read
54.8K
bc

UN Perfect Wedding [Indonesia]

read
75.7K
bc

Pengganti

read
301.7K
bc

Mengikat Mutiara

read
142.2K
bc

A Piece of Pain || Indonesia

read
87.4K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook