Chacha Deodorant

Icha mendengus sebal. Di depan sana, di pojokkan kantin ada laki-laki yang katanya mencintainya. Tapi lihatlah- memang dasarnya playboy sarap! Laki-laki itu malah sedang asik memangku gadis dan berciuman mesra. Bukan mesra lagi tapi hot. Hot banget. Membuatnya naik darah saja. "Icha, liatin apa sih Audi kepo?" tanya Audi sambil memakan cheetos. Sedangkan Dimas hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah Icha. "Cha! Kasihan rotinya weh! diremes-remes gitu. Mending buat gue aja." Ujar Dimas yang malah mendapat pelototan maut dari Icha. "Nggak usah kepo Di, mati berdiri ntar lo." Kata Icha sadis, Audi yang dasarnya memang oon malah manggut-manggut. Icha kembali memfokuskan penglihatannya pada laki-laki yang bersama teman-temannya itu. Nggak tahu malu. m***m kok disekolahan pikirnya. Siapa lagi kalau bukan Brandon Ardiansyah. Si deodorant yang pengen dia ketekkin. Dasa kurab emang itu laki-laki. Drrtt Drrtt Ponsel Icha bergetar menandakan ada pesan masuk.   Deodorant Ciuman gue hot kan Yang? Nanti kita di apart ya Chaha sayang. Abis pulang sekolah langsung.   Emosi Icha seketika berada di ubun-ubun. Ingin rasanya memaki itu anak Om Rionya. Kalau perlu nabrak itu yang namanya Brandon pake tronton yang sering lewat di tol-tol kalau dia mau berangkat sekolah. "Eh, Rizki sini lo." teriak Icha pada ketua osisnya. Wajahnya jangan ditanya sama Tao mantan member Exo sih, sebelas dua belas. Sama-sama China, tapi yang ini China asli indonesia. "Kenapa Cha?" tanya Rizki bingung. "Sini aelah, gak pake lama!"  Kata Icha, Rizki tentu saja mendekat ke arah Icha. Cup! Tiba-tiba saja Icha mencium Rizki, melumat bibir anak laki-laki itu. Brandon yang melihat itu secara nyata, tentu saja berdiri dan membuat gadis dipangkuannya terjatuh ke lantai. "Sakit Brandon." Kata gadis itu. "Sorry Brit, cewek gue lagi ciuman sama cowok lain lo awas dari pada gue injek." Kata Brandon membuat Brity menyingkir. "Chahaa, Chaaa lepasin itu bibir si Rizky, mau gue hajar dia." Icha tentu saja tahu itu suara siapa. Makanya jangan nantangin orang pikirnya. Tanpa menghiraukan teriakan Brandon. Icha masih saja mengecap bibir milik Rizki. Lumayan Rizki aja balesin kan. "Ichaaa, Marischaaaaa gue peringatin ya." Kata Brandon murka. Icha melepaskan tautan bibirnya. "Bibir lo enak Riz, kapan-kapan lagi ya." Kata Icha, Rizki tentu saja mengangguk senang. Secara anak pemilik sekolah ngajak ciuman hot kaya gitu. "Gue ke kelas dulu ya Cha." Ujar Riski, Icha mengangguk setelah menghapus bibir Rizki yang terkena lip glossnya. "Chaha." Rengek Brandon. "Paan?" Sentak Icha galak. "Gue marah aelah." Kata Brandon, membuat ketiga temannya Ashar, Ridho, Willy menepuk jidat mereka. Playboy kalau anak Mama ya begini jadinya, batin mereka satu persatu. "Urusan gue apa?" tanya Icha sambil mengedikkan bahu. "Awas aja, yang ini gue maafin." Kata Brandon, dan...  Buuugg!! Icha menonjok perut Brandon, sebelah kakinya lalu menendang Brandon. "Maafin gundulmu! Gue yang harus bilang gitu ibab! Makan tuh! Sore ini gue nggak mau ketemu lo. Jauh-jauh dari rumah gue Babi." Kata Icha lalu menggandeng Audi. "d**a Brandon." Kata Audi sedangkan Dimas sudah terkekeh melihat anak dari teman Papanya itu tersungkur di tendang Icha. "Aelah Bran, udah gue bilang. Lagian lo sih ciuman di depan si Icha. Dia ciuman juga kan?! Nasib lo sob." Kata Ashar sambil membantu Brandon berdiri. "Liatin aja! Dia itu punya gue dari orok juga." Kata Brandon sambil memegangi perutnya yang sakit. "Kaya lo berani aja ma Icha." timpal Ridho membuat teman-temannya tertawa.