2

634 Words
Icha sebal, lagi-lagi Michell telat menjemputnya. Kenapa kalau pas jatahnya jemput Abangnya yang satu itu selalu saja ngaret kaya permen karet. Tahu sendiri Abangnya, kalau pulang sekolah begini sahabatnya Audi itu pasti langsung kabur sama Dimas. Icha mengeluarkan rokok disaku rok pendek abu-abunya. Menyalakan satu batang rokok dengan korek api Cricket pinknya. Ah, kurang ajar. Mending telepon aja, pasti Michell juga lagi sama cewek-ceweknya. Satu panggilan, tak terjawab. Dua panggilan, masih tak terjawab terjawab. Ketiga panggilan,,,,, "Hallo." Icha meremas bungkus rokoknya yang telah habis. Kurang dihajar Abangnya, butuh dikerjain. Ini suara cewek yang ngangkat. "Haloo, siapa ini?" tanya gadis itu. Wah, nantangin. Udah jelas dihapenya Michell namanya ditulis My Princess. Minta dimutilasi ini orang. "Hallo lo buta hah?? Liat di layar nama gue apa cabe. Mich mana?" tanya Icha tanpa aling-aling. Gadis itu tak menajawab. Mungkin sudah tahu, nama apa yang tertera dilayar ponsel Michell. "Micheeeeellll gue hamil lima bulan tanggung jawab lo Michell." Teriak Icha kencang. Membuat adik-adik kelasnya melihat ke arahnya. "Apaan lo liat-liat, mau gue congkel tuh mata hah?" Sentak Icha. "Ichaaa sialan, gue diputusin oneng." Nah, kali ini benar suara Michell. Akhirnya. Michell muncul juga. "Icha gue santet lo, Cha." Teriak Michell diseberang sana dengan kesal. "Lo jadi mau jemput gue kaga Bang?" Tanya Icha galak. "Kagak." Kata Michell frustasi. "Bilang kek, gue kan nggak perlu nunggu lo dari tadi." Klik Icha memutuskan sambungan sepihak. Sialan Abangnya, kerjain juga kan akhirnya. Suruh siapa nggak bilang mau nggak jemput. Tin tiiin Suara klakson mobil membuat Icha menoleh kesamping. "Apaan lo, lurus kaga usah nebengin gue, tebengin tuh sih Brity cewe lo." Kata Icha kesal berjalan meninggalkan gerbang sekolahnya. Tintin. Sialan, batu banget si Brandon, batinnya kesal. "Lo mau jalan apa gue sambit batu Hah?" Sentak Icha. "Iya,iya galak amat sih calon cewek gue." Kata Brandon kesal, lalu melajukan mobilnya. "Dasar laki-laki ga ada usaha lo." Terial Icha kesal. Naik taksi deh, batinnya. * * * "Mah, bilang sama yang namanya Brandon Ichanya nggak ada." Kata Icha melewati Brandon yang ada di depan Dira, Mamanya. Dira melongo takjub. Disuruh ngomong Icha nggak ada tapi Ichanya lewat di depan Brandon. Oh, anaknya yang satu ini memang tak kalah ajaib dari Michell. "Tapi, barusan Brandon liat kamu Cha." Kata Dira membuat Icha melihat ke arah Brandon. "Enggak Mah, matanya dia buta kok tenang aja." Kata Icha santai, lalu naik ke atas. Brandon hanya terkekeh. Ternyata Ichanya itu masih marah rupanya. Hehe, gemes deh sama Icha. "Hehe Tante calon Mama mertua. Barandon boleh ke atas?" Dira melotot tajam ke arah anak dari mantan pacarnya itu. Jangan lupakan, siapa bapaknya anak SMA di depannya ini. Rio Ardiansyah. Bisa-bisa nasib anaknya sama lagi kaya nasib sahabatnya Brenda. "Enggak." Tegas Dira. "Yah, Mama calon mertua pelit banget."  Brandon memelas. "Pulang sama, Ichanya lagi ngambek." Sembur Dira galak. Mak-anak sama aja batin Brandon berteriak. Susah nih, kalau gini caranya. "Kok gitu? Calon mantu paling ganteng nih Mah Mer, hehe calon, calon aelah." Kata Brandon sambil cengar-cengir. "Iyalah ganteng, semua menantu tante nanti cewek, mau kamu cantik?"  Brandon bergidik ngeri mendengar penuturan Dira. "Guyon si Tante." "Balik sana, nanti Mama kamu nyariin." Usir Dira. "Kaga Tante, Mama lagi ena-ena sama Papah." Dira melotot, syok, mendengar penuturan Brandon. Gila si Rio ini emang. Buatnya pake bismilah enggak sih dulu. "Mau ketemu Icha aelah Tante pelit amat."  Rajuk Brandon. "Kamu nggak denger tadi, kata Icha, Ichanya nggak ada." OMJeeeehhhhhhhh. Brandon syok, jelas-jelas tadi Icha lewat di depannya, trus naik ke lantai dua. Ini istri dari Om Diptanya bener-bener emejing deh ya. "Pulang nggak kamu!” "Iya, iya, iih. Sampe ketemu pas Ijab Kabul ya Mama Mertua." Brandon mengulurkan tangan, salim gitu sama calon Mertua. Dira hanya bisa mengelus d**a dengan tangan kirinya yang bebas. Sedangkan Icha yang bersembunyi, hanya bisa terkekeh geli melihat sang mama syok dengan kejahilan si Brandon. Ah, manisnya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD