bc

LOVE DESTINY (SARAH)

book_age18+
1
FOLLOW
1K
READ
others
dark
drama
sweet
heavy
mystery
like
intro-logo
Blurb

Sarah tak menyangka, jika ucapannya kali ini membuat Anggar naik darah. Pertengkaran dalam rumah tangganya sering terjadi, tapi baru kali ini sampai membuat keduanya tak saling sapa. Sarah memutuskan untuk pergi mengunjungi kediaman orang tuanya, hingga ia dapat menenangkan hatinya. Ia hanya merasa kecewa dengan suaminya yang selalu pulang malam tanpa kabar. Seringkali ia tertidur ketika menunggu suaminya pulang. Sarah mulai curiga pada suaminya, jangan-jangan suaminya berselingkuh dibelakangnya. Jika tak berselingkuh, kenapa ia kerap pulang malam dan tak pernah mengabarinya.

Sedangkan di sebuah rumah sakit swasta, anggar sedang merutuki dirinya sendiri. Baru kali ini ia membentak sarah dengan sangat keras hingga membuat sarah pergi dari rumah. Ia bingung bagaimana caranya untuk meminta maaf pada sarah, ia tak tau harus berbuat apa.

Anggar menghubungi reza, Ia berniat untuk meminta nasihat pada sahabatnya itu. Tapi ternyata, Reza sedang dinas diluar kota.Ia melajukan mobilnya berputar putar disekitar rumah sakit tempatnya bekerja.Hingga ia melihat bangunan yang kelihatan ngejreng dari luarnya. Tak berpikr lama, anggar memarkirkan mobilnya dihalaman gedung itu dan masuk kedalamnya, disana ia disambut oleh beberapa recepsionist yang menawari berbagai macam layanan. Memilih beberapa diantara tawaran para recepsionist itu, lalu anggar diarahkan menuju ke sebuah ruangan tertutup rapat. Di dalam ruangan itu sudah tersedia beberapa botol minuman beralkohol, Layar televisi yang sangat besar dan juga dua buah microphone. Jarinya mulai memainkan mouse yang berada di meja mencari-cari file lagu yang bisa ia nyanyikan. Bosan bernyanyi, ia membuka botol yang ada didepannya dan menenggak habis isinya. Matanya mulai kabur dan kepalanya terasa pening kala itu, anggar memutuskan untuk pulang agar bisa beristirahat. Sesampai di parkiran, ada seorang wanita yang menangkapnya saat ia hampir terjatuh, wanita itu membawa anggar entah kemana, dan setelah itu ia tak ingat apa yang terjadi.

chap-preview
Free preview
PART 1
Sarah sangat bersemangat saat pulang kerja hari ini. Ia sudah mempersiapkan kejutan untuk suaminya di hari jadi mereka. Sudah hampir satu tahun hubungan mereka hambar karena kesibukan mereka masing masing, apalagi sarah terus menerus mencurigai jika anggar berselingkuh dengan wanita lain diluar sana. Hal tersebut kerap kali membuat pertengkaran hebat diantara mereka. Sarah sudah membeli beberapa tangkai bunga dan menaruhnya di vas yang ia letakkan diatas meja makan. Ia juga menyiapkan lilin untuk menambah kesan romantis malam ini. Selesai menyiapkan dekorasi dan makan malam, sarah pergi ke kamar untuk membersihkan diri. Ia mengambil beberapa baju tidur dengan model minidress sexy dan mencoba beberapa diantaranya. Pukul 9 malam, sarah telah selesai mempersiapkan semuanya, dan saatnya menunggu anggar sampai rumah. Anggar memang mengatakan jika ia akan pulang agak malam karna harus mengurus sesuatu hal. Tak lama menunggu, sarah mendengar suara mesin mobil tengah masuk ke teras rumah mereka. Sarah yang sudah menunggu daritadi segera keluar menghampiri suaminya. Jantungnya berdebar seperti saat awal mereka pacaran. Setelah membukakan pintu untuk suaminya, sarah sangat terkejut saat mendapati kondisi anggar yang sedang mabuk berat dan dipapah oleh reza, sahabatnya. Mengetahui jika anggar tak datang sendirian, sarah segera menutup kimono yang ia kenakan agar minidress yang ia pakai tak terlihat oleh reza. Setelah membantu sarah merebahkan anggar di tempat tidurnya, reza pamit pulang tanpa berkata apapun kepada sarah. Sarah pun tidak sempat bertanya apapun kepada reza karena iapun canggung. Reza berjalan menuju pintu depan, saat melewati dapur, tak sengaja ia melihat yang telah sarah siapkan untuk menyambut kepulangan suaminya. Reza mengepalkan jari tangannya dan langsung pergi keluar. "Reza!?" Teriak anggar "bukan aku yang salah atas semua ini!!!" Sarah yang sedang melepaskan sepatu suaminya hanya bisa menggelengkan kepala mendengar suaminya terus terusan berteriak dan bergumam dalam mimpinya. Anggar hampir tidak pernah mabuk, ini kali kedua ia mabuk, saat itu ia mabuk setelah bertengkar hebat dengan sarah. Tapi kali ini sarah tidak tahu kenapa suaminya sampai terlihat depresi seperti itu. Padahal sebelumnya pun ia sedang tidak terlibat pertengkaran dengan anggar. Dan anggar sudah lama tidak mendiskusikan masalahnya pada sarah. *** "Sudah bangun?!" Tanya sarah saat melihat anggar menghampirinya di meja makan. Anggar mengangguk, ia mengambil sebuah gelas dan menuangkan s**u didalamnya lantas pergi tanpa mengucapkan apapun. Sarah yang masih kecewa karena rencananya gagal semalam, dibuat kesal dengan perilaku suaminya itu. Bukannya menjelaskan apa yang telah terjadi semalam, malah ia dicuekin. Tapi Ia menahan diri untuk menghampiri anggar, karna jika ia menghampiri anggar, ia tahu pasti ada keributan besar diantara mereka dan sarah tak mau itu terjadi. Ia memilih memberikan waktu untuk anggar hingga anggar sendiri yang menceritakan masalahnya. Ia ingat, suaminya semalam meneriaki nama reza dan bergumam entah apa, yang bisa ia dengar hanya satu, suaminya menyebut2 nama fitri selain nama reza. Sarah menghampiri anggar di kamar tidur, rupanya anggar sudah tertidur lagi. Sarah mengambil ponsel anggar yang ia letakkan diatas nakas dan membuka-buka aplikasi chat berwarna hijau menyala, tetapi tak ada yang mencurigakan disana. Ia memutuskan menyalin nomor reza dan menyimpannya didalam ponselnya. Sarah memutuskan berangkat ke kantor tanpa berpamitan pada suaminya. Dijalan, ia tak sengaja menyerempet sebuah motor yang dikendarai oleh seorang wanita muda. Sarah menghampiri wanita tersebut dan melihat keadaannya, tampak motor yang dia kendarai sedikit lecet dan ban belakangnya kempes. "Maaf, apa ada yang terluka?" Tanya sarah pada perempuan itu sambil memastikan kondisinya. Perempuan muda itu menggelang. Setelah dilihat baik baik saja, sarah mengambil beberapa lembar uang dari dalam dompetnya "mohon diterima, mungkin ngga seberapa bisa buat benerin motor kamu" Ucap sarah. "Engga teh, terima kasih" Ucap wanita tersebut menolak pemberian sarah "saya teh yang salah, saya ngga lihat mobil teteh, karna saya buru-buru" Wanita muda itu melihat ban motor yang dikendarai kempes. "Kalau boleh tau, kamu mau kemana? Kenapa buru buru?" Tanya sarah. Wanita itu tampak ragu menjawab pertanyaan sarah "Saya mau beliin papa saya obat teh, papa saya punya asma, dan kebetulan obatnya habis" Ucap wanita itu dengan nada suara yang bergetar. Sarah iba melihat wanita muda itu, ia mengajak wanita itu masuk ke mobil dan mengantarkannya ke apotik di area tersebut. Setelah selesai dengan urusannya, sarah berniat mengantarkan wanita tersebut pulang kerumah, namun ditolak karena alasan akan mengambil sepeda motor yang ia titipkan di tukang tambal ban. "Terima kasih banyak teh, sudah diantar ke apotek dan dibelikan obat untuk papa saya. Oh iya nama saya widya teh, nama teteh siapa kalau boleh tau?" "Saya sarah" Sarah menjulurkan tangannya untuk menjabat uluran tangan widya. Setelah bertukar nomer hp dan sarah memberikan kartu namanya, ia berpamitan untuk segera berangkat ke kantor. Ia berpesan pada widya, jika membutuhkan sesuatu atau biaya perbaikan motornya, sarah akan membantunya jika ia mampu. Entah kenapa, widya membuat sarah iba, sarah sempat bertanya tentang ayahnya widya dan saat mendengar cerita widya merawat orang tuanya, sarah yakin jika widya adalah orang yang baik dan tulus. Maka dari itu sarah memutuskan membantu widya jika widya membutuhkan bantuannya. bagi sarah, orang yang tulus merawat orang tuanya seperti widya sudah langka di dunia ini. "Selamat pagi, bu sarah" Ucap pak harto security gedung menyapa sarah. Sarah mengangguk dan memberikan sebuah paperbag berisi beberapa roti isi kepada security itu. Sarah terkenal dermawan di kantor tempatnya bekerja, ia sering membawakan makanan ringan ataupun mentraktir security maupun OB disana, maka dari itu semua security di gedung itu mengenal sarah. Sarah pun tak pernah kesulitan jika membutuhkan bantuan apapun, karna para security maupun OB disana akan dengan senang hati menawarkan bantuan untuk sarah, termasuk mengangkat barang ataupun mengirimkan paket. Sarah pergi meninggalkan pak harto dan menuju ke lantai 11 tempatnya bekerja. Dimeja kerjanya feby sudah menunggu, feby sangat penasaran dengan kencan sarah dan anggar semalam. "Duhhh... Mukanya capek amat deh beb" Goda feby "berapa ronde tuh semalem" Ucap feby cengingisan "apa jangan jangan kamu sampai ngga tidur ya, makanya kesiangan?!" Tebaknya. Alih alih menjawab pertanyaan sahabatnya itu, setelah meletakkan tas diatas meja, sarah melenggang ke pantry mencari segelas kopi, entah kenapa kopi selalu membuatnya waras selama ini. Tak mau menyerah, feby yang sudah penasaran dari tadi pun membuntuti sarah yang mengabaikannya. "Ih kenapa sih, kok aku dicuekin?! " Ucap feby kesal. "Gatot!!!" Jjawab sarah sinis, ia pun kembali teringat kejadian semalam, tak ia pungkiri, ia memang kecewa dengan anggar, disaat ia mulai mengalah dan ingin memperbaiki hubungan dengan suaminya, justru reaksi suaminya tak sesuai yang ia harapkan. "Loh kok bisa?!" Tanya feby penasaran, karena selama ini jika ia berantem dengan suaminya, feby selalu menggunakan jurus itu untuk berbaikan dan hampir tak pernah gagal, makanya ia menyarankan sarah untuk melakukan hal yang sama. "Anggar pulang, tapi mabok berat" Sarah mencium aroma kopi yang dibuatnya untuk menenangkan hatinya sebelum melanjutkan ceritanya "tadi pagi aja, aku berangkat kerja dia masih tidur" Sarah selalu menceritakan semua masalahnya pada feby. Dan feby pun tau jika rumah tangga sahabatnya itu sedang tidak baik2 saja. Feby yang mendengar keluh kesah sarah tak berkata panjang lebar, karna ia tau jika sarah sedang kesal, nasihat sebaik apapun tidak akan didengar oleh sarah. Ia hanya memberikan pelukan untuk sarah dan membuat sarah meneteskan air matanya didalam dekapannya. Setelah mendengar cerita dari sarah, Feby meminta sarah untuk menemui reza, dan menanyakan tentang masalah suaminya agar sarah tidak lagi penasaran tentang apa yang terjadi pada suaminya. Karna yang akan dibahas dengan reza adalah urusan rumah tangga sarah dan anggar, feby menolak menemani sarah untuk bertemu reza. Ia yakin, reza pasti canggung bercerita pada sarah jika ia nanti berada disana. Sarah yang sudah menyimpan kontak reza lalu menghubunginya lewat aplikasi chat w******p. 'Siang mas reza' 'Saya sarah, istrinya anggar' Chat sudah dikirim ke nomer reza, tapi belum ada tanda reza membaca pesan dari sarah, sarah berpikir jika reza juga mungkin masih tidur karena semalam mabuk bersama suaminya. Meskipun reza adalah sahabat suaminya, tapi bukan berarti sarahpun dekat dengannya. Karena anggar dan reza lebih sering bertemu diluar dan tanpa sarah, maka sarah tak terlalu mengenal sahabat suaminya itu. Tung ting Suara pesan w******p berbunyi di handphone sarah, sarah membuka pesan yang sudah ia duga berasal dari reza. 'Siang juga' balas reza. 'Mas reza, ada yang perlu saya tanyain sama mas' 'Kalau tidak keberatan, boleh kah kita ketemu dan ngobrol?' 'Baik'

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

BELENGGU

read
64.4K
bc

Hasrat Istri simpanan

read
7.2K
bc

The CEO's Little Wife

read
626.7K
bc

After That Night

read
8.3K
bc

Revenge

read
15.2K
bc

Aku ingin menikahi ibuku,Annisa

read
53.2K
bc

Istri Lumpuh Sang CEO

read
3.7K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook