bc

The Hidden Billionaire

book_age18+
1.5K
FOLLOW
5.3K
READ
billionaire
possessive
goodgirl
boss
punishment
gorgeous
like
intro-logo
Blurb

Hidup bergelimang harta di sebuah istana dan dipuja oleh kaum wanita, membuat Ryco Bernard jenuh menjalani kehidupannya. Terlebih desakan sang ayah yang memintanya untuk segera menikahi seorang wanita yang sama sekali bukan tipenya, membuat Ryco meninggalkan kehidupannya dengan identitas baru sebagai pria bernama Ryan Ellison.

Kehidupan Ryco berubah 360 derajat setelah menjadi Ryan. Tidak ada kemewahan yang melekat pada dirinya, hidupnya sangat pas-pasan. Bahkan untuk makan dan biaya sewa rumah perbulan, Ryan harus bekerja keras agar dapat bertahan hidup. Semua itu sesuai keinginannya yang menolak bantuan dari asisten pribadinya.

Kini hidupnya bebas, tak lagi terkurung dalam sangkar emas dan peraturan-peraturan yang menyekat ruang geraknya.

Kehidupan Ryan kian bahagia saat mengenal sosok Madeline Zeema, wanita yang bekerja di toko bunga, di seberang restoran tempatnya bekerja. Wanita itu membuat Ryan seperti lupa untuk kembali ke identitasnya.

Sampai akhirnya, ketika ia sudah susah payah mendapatkan cinta Zeema, identitasnya pun terbongkar dan sang ayah yang bernama Jeff Bernard langsung mengirim anak buahnya untuk menyingkirkan Zeema.

Akankah Ryan mampu menyelamatkan Zeema? Atau wanita itu akan lenyap atas kekejaman sang ayah yang tak menginginkan putranya menikahi wanita yang tak sederajat dengannya.

Antara cinta dan harta, mana yang akan mampu bertahan?

chap-preview
Free preview
Keputusan Ryco
"Bulan depan Daddy dan Om Daniel sudah memutuskan untuk menikahkan kamu dengan Bella, putrinya. Kamu tidak perlu cemas Ryco, semua persiapan pernikahan kalian akan diurus oleh Mommy dan Bella, jadi kamu tidak perlu repot-repot keluar tenaga." Perkataan itu terlontar dari mulut seorang pria paruh baya bernama Jeff Bernard. Ryco Bernard, putra semata wayang Jeff itu merasa jengah mendengarkan perkataan sang ayah yang belakangan ini membicarakan soal perjodohan dengan anak sahabatnya. Ia pun mulai bangkit dari posisi duduknya sebagai bentuk protes ketidaksukaannya. "Dad, berapa kali sih aku harus mengatakan bahwa aku tidak mau dan tidak suka dijodohkan dengan anaknya sahabat Daddy. Urusan jodoh biar aku sendiri yang menentukan!" protes Ryco yang entah mendapat keberanian dari mana pada malam itu, padahal selama 28 tahun hidup di dunia tak pernah sekalipun Ryco membantah perkataan Jeff yang selama ini selalu memberikan segalanya untuk Ryco. "Apa yang kamu ragukan dari Bella, Ryco? Dia cantik, seksi, pintar, baik, wanita sosialita. Karir Bella juga tidak perlu kamu ragukan lagi, dia itu salah satu pebisnis fesyen ternama di Amerika." "Ya sudah, kalau Daddy tertarik dengannya, Daddy saja yang menikahi Bella. Aku tidak mau!" jawab Ryco dengan berani. "Daddy tidak sedang menawarkan pilihan padamu, Nak! Tapi ini perintah yang tidak boleh kamu bantah! Mau tidak mau, suka tidak suka, kamu dan Bella akan menikah bulan depan." Kedua mata Ryco membeliak sempurna, ia marah pada sang ayah yang selama ini selalu memberinya perintah tanpa boleh membantah. Kali ini Ryco marah karena perintah yang Jeff berikan mengenai pilihan jodohnya. Ya, walau selama dua bulan belakangan ini Jeff memaksa Ryco agar dekat dengan Bella, tapi tetap saja pria itu tak tertarik pada Bella yang menurutnya tidak pantas menjadi istrinya. Bella terlalu banyak menuntut, selalu ingin diperhatikan, dimanja dan dilayani. "Dad, sumpah aku tidak mencintainya. Apa jadinya sebuah pernikahan bila tidak dilandasi atas dasar cinta? Please, jangan paksa aku untuk menikah dengan Bella ya, Dad." Ryco meminta dengan suara yang menyiratkan sebuah permohonan. Kedua manik matanya menatap dalam wajah sang ayah. "Untuk saat ini mungkin kamu belum mencintai Bella, tapi setelah menikah nanti Daddy jamin kamu akan tergila-gila padanya dan mencintainya. Sama seperti Mom dan Dad yang dulu menikah karena dijodohkan, kami tidak saling mencintai waktu awal-awal menikah, tapi seiring berjalannya waktu kami saling mencintai dengan sepenuh hati, hubungan Mom dan Dad awet, bahkan bisa bertahan selama 30 tahun ini 'kan!" Jeff menjawab dengan sedikit bernostalgia. "Tapi Dad, aku ingin menikah dengan wanita yang aku cintai. Aku ingin merasakan diberikan satu kebebasan untuk memilih sekali saja dalam hidupku, menemukan jodohku sendiri dan menikahi wanita yang berhasil membuatku jatuh hati sampai akhirnya aku mencintai dia. Aku mohon Dad, untuk urusan jodoh biar aku sendiri yang memilihnya." Ryco terus memohon pada sang ayah, mengharap belas kasihan agar keinginannya terpenuhi. Namun, sekeras apapun Ryco memohon untuk menolak, keputusan Jeff tetaplah tak dapat terbantahkan. Pria paruh baya itu terlihat marah dengan sorot matanya yang tajam saat menatap wajah putra kesayangannya. "Aku tidak suka dibantah! Apapun keputusan yang aku buat, maka kamu harus menjalankannya sekalipun kamu terpaksa. Cukup, tidak perlu menjawab perkataanku lagi. Besok keluarga besar Bella akan datang ke rumah ini. Jangan perlihatkan keterpaksaanmu di hadapan mereka. Sekarang pergilah keluar!" titah Jeff mengusir Ryco agar keluar dari ruang kerja pribadinya. Tanpa dapat menjawab, akhirnya Ryco berbalik badan dan melangkah keluar dari ruangan tersebut dengan wajah murung. Tidak ada raut kebahagiaan di wajahnya sekalipun ia dipaksa menikahi wanita cantik keturunan orang terkaya nomor tiga di dunia, dan yang menempati urutan nomor satu adalah Jeff Bernard. Selama ini ada banyak wanita dari berbagai kalangan kelas atas yang ingin menjadi istri Ryco, bahkan kedua orang tua dari para wanita itu mencoba membicarakan soal perjodohan anak-anak mereka dengan anak dari Jeff, satu-satunya pewaris kekayaan keluarga Bernard. Namun, Jeff lebih menyukai jika Ryco menikah dengan Bella, putri salah satu sahabat dekatnya sejak mereka duduk di bangku sekolah. Siapa yang tak berebut menjadi nona muda di kediaman mewah dan melahirkan seorang keturunan yang di dalam tubuhnya mengalir darah Ryco Bernard. Memiliki sosok suami tampan yang tajir melintir adalah cita-cita hampir seluruh wanita yang ada di dunia ini. Bagaimana tidak, Ryco Bernard adalah seorang putra dan pewaris tunggal sang pemilik perusahaan e-commerce terbesar di dunia. Perusahaan yang merupakan sumber utama kekayaan Jeff Bernard. Dia adalah pendiri dari perusahaan tersebut, dan sejak tahun 2019, Jeff Bernard didaulat menjadi orang paling kaya di dunia. Ryco melangkah dengan gontai, menyusuri lorong rumah yang begitu luas, menuju lift yang terletak di sudut lorong dan naik ke lantai lima, tempat kamarnya berada. Sebelum sampai di depan lift, ia bertemu dengan Lauren, ibunya. Lauren menatap wajah putranya yang lesu, seolah tak bertenaga. Ia menarik lengan Ryco agar menepi sejenak, berbicara dengannya. "Ry, maafkan Daddy ya. Mom tahu bagaimana perasaanmu saat ini, tapi percayalah Bella adalah yang terbaik untukmu." Lauren menangkup kedua sisi wajah Ryco yang teramat dingin. "Sepertinya penolakan aku di rumah ini tak dipertimbangkan sedikit pun. Aku seperti tidak memiliki hak sebagai manusia di sini. Aku lelah, Mom," jawab Ryco dengan nada frustasi. "Sayang, tolong jangan berkata seperti itu. Yakinlah bahwa Daddy memutuskan ini demi kebaikan dan kebahagiaan kamu sekarang, besok dan selamanya. Bella sangat mencintaimu, Ry." Lauren berusaha meyakinkan putranya yang tengah dilanda frustasi, ia tak ingin karena kejadian ini Ryco membenci Jeff yang selama ini mengatur segala sesuatu yang berkaitan tentang kehidupannya. "Aku menyesal telah dilahirkan ke dunia ini jika aku tidak diberi kesempatan untuk memilih jalan hidupku sendiri!" gumam Ryco dan beranjak pergi dari hadapan sang ibu. Lauren berusaha menahan kepergiannya dengan memanggil nama Ryco berulang kali. Namun sayang, pria itu tak menghiraukan panggilannya dan berlalu begitu saja, sampai punggungnya tak lagi terlihat setelah Ryco benar-benar menaiki lift untuk menuju ke kamarnya. Setibanya di kamar, Ryco menghempaskan tubuhnya dengan kasar ke dasar permukaan ranjang. Sebuah ranjang berukuran besar, berbentuk bulat dan didesain dari emas murni yang mengelilingi pinggiran kasur empuk itu. Ryco menatap langit-langit kamar dan memutar semua ingatannya selama ini. Ingatan bagaimana dirinya patuh menjadi seorang anak pada perintah ayah dan menuruti keinginan ibunya. Ryco teringat dengan perjalanan hidupnya yang penuh tekanan. "Selama ini aku sudah banyak menuruti keinginan Daddy, hanya satu yang belum aku penuhi permintaannya, yaitu menggantikan posisi Daddy untuk memimpin kerajaan bisnisnya. Sementara hampir seluruh keinginanku, dibantah telak olehnya dengan alasan dia melakukan yang terbaik untukku. Yang terbaik belum tentu membuatku bahagia." Ryco menghela napas berat sambil mengusap wajahnya dengan kasar. Perasaan Ryco gelisah tak menentu, sedangkan waktu terus berputar menuju hari esok. Hari di mana keluarga besar Bella akan datang ke rumahnya untuk membicarakan rencana pernikahan keduanya. Pernikahan yang tak pernah Ryco harapakan untuk terjadi. "Kali ini aku benar-benar tidak bisa menuruti keinginan Daddy karena ini menyangkut kehidupan dan masa depanku, Bella bukanlah wanita yang pantas untuk menjadi ibu dari anak-anakku, bisa-bisa dia akan semaunya memaksakan kehendaknya pada anak-anakku nanti." Ryco mulai bangkit dari posisi rebahannya. Ia segera meraih benda pipih yang terletak di atas nakas yang terbuat dari emas. Pria itu mencari nomor asisten pribadinya yang bernama Bill Arnault. Menghubungi orang kepercayaannya iti untuk datang ke kamarnya. Bill yang tinggal di bangunan yang sama dengan tempat tinggal Ryco segera datang dalam waktu lima menit. Orang kepercayaannya masuk ke dalam kamar setelah mengetuk pintu beberapa kali. "Tuan, ada yang bisa saya bantu?" tanya Bill dengan hormat. "Bill, aku ingin kau membantuku malam ini juga. Aku ingin identitas baru secepatnya. Gunakan nama Ryan Ellison sebagai nama baruku." Mendengar keinginan Ryco yang lain dari biasanya membuat dahi Bill mengerut dalam. "Maaf, Tuan. Tapi untuk apa Anda menginginkan identitas baru dan merubah namamu?" tanya Bill karena ia merasa harus tahu tentang rencana Ryco yang sudah menjadi Tuannya selama 8 tahun belakangan ini. "Aku ingin pergi dari rumah dan tinggal jauh dari mereka yang memperlakukanku seperti seorang boneka. Aku harus mengganti namaku dengan identitas baru karena aku ingin kehidupan baru dan terbebas dari nama belakang Bernard yang membebani hidupku." Bill tersentak bukan main mengetahui rencana Tuannya yang terdengar nekat. "Maaf bila saya lancang, Tuan. Kenapa Tuan harus pergi dari rumah? Bagaimana dengan Tuan Jeff dan Nyonya Lauren bila tahu Tuan pergi dari rumah ini tanpa pengawasan." "Justru itu, Bill, ini adalah saat yang tepat untuk aku pergi karena memiliki alasan yang kuat. Tadi aku berdebat dengan Daddy gara-gara masalah Bella. Kau tahu aku 'kan, Bill, aku tidak mencintai wanita agresif itu. Aku bosan terus diatur dan tidak diberi kesempatan untuk memilih jalan hidupku sendiri." Ryco mengatakan kalimat tersebut dengan kedua mata yang berkaca-kaca. Ia sangat tertekan menjalani hidup selama ini dengan menjadi keturunan keluarga Bernard. "Iya, Tuan. Saya mengerti apa yang Anda rasakan, hanya saja ke mana Tuan akan pergi? Lalu bagaimana dengan bisnis restoran Tuan?" Setelah mencerna cukup lama keputusan yang Ryco utarakan, Bill pun mengerti bagaimana tertekannya pria 28 tahun ini menjalani kehidupan tanpa kebebasan. "Aku akan pergi ke Tennessee, aku tidak akan membawa apapun dari rumah ini, termasuk fasilitas yang diberikan Daddy. Kau harus mengurus seluruh restoran milikku, Bill, aku percaya kau bisa menggantikan posisiku sampai aku kembali pulang, itu pun jika Daddy mau merubah sikapnya yang suka mengekang. Sekarang cepat uruslah identitas baruku, minta bantuan orang kepercayaanmu!" jawab Ryco dan mengakhiri kalimatnya dengan sebuah perintah karena ia sudah tidak sabar bebas dari penjara emas yang membelenggu hidupnya. Walau ada perasaan tidak rela berpisah dengan Ryco yang sudah dianggap seperti keluarganya sendiri, Bill tetap menjalankan tugas yang diberikan oleh tuannya. Ia pun ingin melihat Ryco hidup bahagia tanpa peraturan yang mengharuskannya untuk menaatinya. Pria bertubuh tinggi ramping dengan wajah tegas itu pun berlalu keluar dari kamar Ryco untuk menghubungi orang kepercayaannya agar membuatkan identitas baru, melancarkan langkah Ryco untuk hidup bebas. Setelah tinggal sendiri, Ryco meletakkan dompet yang berisi beberapa kartu berharga di dalamnya, tepat di atas nakas. Ia meninggalkan semua pemberian ayahnya selama ini dan berniat memulai hidup dari nol. Entah mampu atau tidak Ryco bertahan hidup tanpa memiliki harta benda yang selama ini melekat pada dirinya sejak terlahir ke dunia. Ryco mengedarkan pandangannya, menatap satu persatu kehidupannya yang akan ditinggalkan dalam beberapa saat ke depan. Tiba-tiba saja ia teringat dengan sosok sang ibu yang pasti akan mengkhawatirkannya setelah mengetahui putra semata wayangnya pergi dari rumah. Ia pun mengambil sebuah buku dari rak, menuliskan beberapa kalimat untuk Lauren. "Mom, aku pergi. Tolong jangan mencariku, apalagi sampai mencemaskanku. Percayalah, aku akan baik-baik saja hidup di luar sana. Aku hanya ingin menikmati hidup apa adanya, bebas dari aturan dan memilih jalan hidup sesuai kata hatiku. Jaga dirimu baik-baik, i love you!" Setelah selesai menggoreskan tinta di atas permukaan kertas, Ryco pun mengganti pakaiannya. Hingga penampilannya berubah dari biasanya, pria itu mengenakan t-shirt putih polos dan celana jeans hitam, dipadupadankan dengan topi putih dan kacamata hitam yang akan menemaninya melalui perjalanan jauh menuju Tennessee menggunakan kendaraan umum yang akan memakan waktu selama 10 jam.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Tentang Cinta Kita

read
188.9K
bc

Siap, Mas Bos!

read
11.7K
bc

My Secret Little Wife

read
94.0K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
203.8K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.4K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
14.5K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook