Pasangan Iblis

Tatiana seorang gadis yang bekerja paruh waktu, dan membantu ibunya menjaga toko serba milik mereka itu, sambil mencari pekerjaan yang layak untuk dirinya. Ia baru saja lulus kuliah tapi tidak langsung bekerja, begitu sulit baginya untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. Sering sekali sejak dia masih duduk di bangku SMA, ia selalu diejek oleh teman-teman sebayanya karena dia belum pernah berpacaran, jangankan berpacaran para pemuda pun mereka segan mendekatinya, Tatiana begitu cantik, tubuh bak porselen dan menggairahkan, tapi entah mengapa dia selalu melajang, seperti ada penghalang dalam tubuhnya, ketika lawan jenis mendekat. Karin yang merupakan sahabat kental Tatiana, dia selalu mendampinginya dari mulai SMA hingga lulus kuliah, bahkan kini Karin bekerja di perusahaan yang cukup ternama, tapi entah kenapa..? ada apa dengan Tatiana, lamarannya selalu ditolak oleh perusahaan manapun, akhirnya ia bekerja membantu sang Ibu menjaga toko serba ada, bekerja untuk keluarga sendiri tidak bisa menuntut upah yang tinggi, tentu saja sang Ibu hanya akan memberikannya uang jajan dan ongkos saja untuk pergi melamar pekerjaan. Suara pintu yang bersuara gemerincing gantungan pintu di tokonya ketika di buka, dan itu adalah Karin dengan teman-teman SMA nya, mereka saling mengontak dan berkabar, hari ini mereka mampir di toko milik ibunda Tatiana itu, Karin menyapa teman akrabnya ini dengan cipika-cipiki mereka sangat berisik ketika bertemu, dan membawanya ke Toserba milik Tatiana itu. "Tatiana Aku bawa Monica, Erika, dan Mona...! Mereka ingin bertemu denganmu..! katanya mau tahu kamu udah kerja di mana,?" Ucap Karin. "Hai Mona..? hai Erika? Hai Monica..? hai...hai...hai.... Kalian jangan bertanya..! akan kujelaskan langsung, aku belum mendapatkan pekerjaan, dan aku masih jomblo..! puas...puas ..??" Ucap Tatiana yang tidak ingin sama sekali ditanya tanya, apakah dia sudah punya pacar, atau kah dia sudah mendapat pekerjaan atau belum..? "Ya ampun, Tantiana sampai kapan kamu ngelajang..? lama-lama tua nanti.?" Ucap Mona, dia tahu kalau Tatiana sudah sangat lelah mendengar pertanyaan orang, apakah ia sudah memiliki pacar atau sudah mendapatkan pekerjaan yang layak, apakah itu perusahaan terkenal atau hanya perusahaan abal-abal..? "Kami kan hanya bertanya..? kalau kamu belum punya pacar kita bisa kok kenalin ke kamu..? pria kaya tampan untuk dijodohin dengan kamu..?" Ucap Monica mereka memang berniat baik pada Tatiana, tapi gadis ini sudah terlanjur tersinggung, karena sering ditanya soal pasangannya, pacarnya, ataupun kerja di mana..? "Udah nggak usah banyak nanya..! nanti kalau nggak ada yang mau jadi pacarku..! atau menikahiku..! aku akan menjadi pasangan iblis saja..!!" Ucap Tatiana yang sembarangan dia asal berbicara , dia tidak tahu ucapannya itu akan mengundang seorang iblis yang berhati dingin dan kejam, yang merupakan iblis yang tidak pernah mencintai siapapun, dia hanya tahu membunuh, mungkin tangan dan pedangnya itu sudah menumpahkan banyak darah..! Dia seorang iblis yang ditugaskan untuk menumpas mereka yang jahat agar ia bisa diangkat menjadi dewa lagi. "Tatiana...?? sadar..!! jangan sembarangan ngomong, nanti kalau beneran ada iblis yang dengar, dan dia ngedatangin kamu, terus dijadiin pasanganya, nyesel kamu..? bukan dapat cowok ganteng malah monster." Ucap Karin, yang tidak suka dengan ucapan sahabatnya ini, di dunia ini bukan dia saja yang menjadi jomblo dan lajang, banyak sekali orang di luaran sana yang belum memiliki pasangan yang cocok untuk mereka, tapi mereka tidak pernah berputus asa seperti Tatiana, Dengan mengucap kalau tidak ada seorang pun yang menginginkan nya ia akan menjadi pasangan iblis. "Ya kalau Iblisnya tampan, dan kaya raya, apalagi dia sakti mandraguna, apa yang ku mau di berikan, nggak apa-apa deh..? hehe....!" Ucap Tatiana makin nyeleneh aja. "Dasar gadis bodoh..!" PlentuunnggG....tung...!!" ucap sang ibu yang jengkel mendengar ucapan yang diucapkan putrinya itu. "Aduh...aduh....?? stop..Buu.....sakiitt....!" "Memangnya kau perawan tua..? umurmu baru 24 tahun.. baru aja lulus kuliah..! seharusnya memang mereka harus lajang, kerja dulu..! ngumpulin uang yang banyak, membantu orang tua, membeli rumah baru mencari pasangan hidup yang mapan, dan kau Karin berhentilah menerima pria yang tidak karuan..! nanti kalau ketemu laki-laki yang tidak bertanggung jawab kau akan menyesal..!" ocehan ibunda Tatiana ini. Baginya ini bukan masa lalu dimana gadis di usia sangat muda disuruh menikah, ini adalah dunia modern para gadis berhak memilih pasangan mereka dan di usia berapa mereka menikah, ibunda Tatiana ini cukup terbuka dan realistis pemikirannya. "Iya.. iya.. Tante, maaf..?" jawab Karin Sebab dia sering bergonta-ganti pasangan, dia memang mudah mendapatkan pasangan tapi selalu saja putus dengan cepat. "Tuh kan aku bilang apa..? ibuku saja tidak khawatir aku melajang..? jadi jomblo kan enggak berdosa..?" ucap Tatiana yang merasa terbela dengan perilaku ibunya meskipun kepalanya benjol, karena digetok dengan tutup panci, sebab ibunya berjualan, sambil nyambi memaksakan sesuatu untuk putrinya itu. "Ini nih cepetan kalian makan ya..? ini makanan Tante jangan sampai dibuang..! Tante bikin pangsit ini dari pagi-pagi banget loh jadi dimakan ya..?" pinta ibunda Tatiana. "Iya tante makasih pangsitnya harum banget..?" ucap teman-teman Tatiana mereka langsung mengambil beberapa pangsit, dan memakannya ramai-ramai, para gadis ini ketika bertemu dengan Tatiana dan Karin mereka menganggap diri mereka adalah anak SMA saja, tidak pernah malu dan jaga image seperti memakan makanan dengan tata krama, ketika berhubungan dengan Karin dan Tatiana mereka selalu kenyang dan puas, tidak harus makan sedikit dan berlagak diet agar terlihat seksi. Mereka bersenda gurau bersama, lebih tepat nya curhat-curhatan berbagi pengalaman ketika mereka berpacaran dengan kenalan baru, ada juga cerita sedih ketika mereka di putuskan begitu saja. Seperti Karin dan Monica yang di permainkan lelaki yang sama, dan mereka pun membalasnya, dengan mengrjai lelaki itu, mereka puas melakukan itu, tapi ujung-ujungnya Meraka meratapi kejadian itu, betapa bodoh dan malangnya mereka hingga dengan mudahnya di permainkan. Sementara hal ini hanya jadi bahan perhatian Tatiana saja, sebagai pendengar setia, setelah Monica dan Karin mencurahkan isi hati mereka berdua, kini mereka kembali bersemangat dan berjanji mencari pria tampan lagi, seperti tidak ada kapoknya. hal ini membuat kesal ibunda Tatiana ini ketika mendengarkan nya, wanita paruh baya ini, begitu kesal dia sibuk mengatur barang-barang ke etalasenya, tapi pendengaran cukup tajam, dia berfikir apakah mereka tidak ada kapoknya..? sudah di permainkan tapi tidak pernah jera..? "Gadis-gadis ini harus ku beri pelajaran, kalau tidak, mau jadi apa nanti..? uuhh...dan bisa memberi pengaruh buruk bagi Tatiana, tidak bisa, mereka tidak bisa ku biarkan harus ku nasehati, biar lurus fikiran mereka, entah apa yang ada di otak mereka itu, melihat pejantan kaya kucing pengen kawin..cik..cik..cik....uhh...awas saja kalian...??" ucap Ibunda Tatiana ini, dia tidak sadar kalau suaranya begitu besar, dan terdengar jelas, ketika mengoceh.