bc

BERGUMUL BERSAMA MALAM Patah hati, gadis itu terlalu cantik dan muda untuk patah hati ...

book_age18+
53
FOLLOW
1K
READ
playboy
arrogant
CEO
boss
drama
tragedy
city
office/work place
like
intro-logo
Blurb

Patah hati, gadis cantik itu terlalu muda untuk patah hati ketika cintanya ditolak ..

Melepaskan hura hura dipesta lalu ia terjebak dalam sebuah lingkaran dengan CEO mapan yang ada dalam.lingkaran entertainment.

Apakah dia akan pergi ? Maukah dia diselamatkan........?

Namun sesuatu merubah hidupnya, hidup lelaki yang juga dikenal sebagai lelaki mapan yang punya kuasa, uang dan kekuatan.

Apakah mantan pacar dan kakaknya mau menyelamatkannya dan bersediakah dia untuk pergi dari semua itu...?

Trisya terjebak dalam peristiwa yang sebelumnya tidak diinginkannya.

***

Kepalanya masih terasa berat karena minuman dan musik. Ia benci dunia, Benci setelah sesuatu kejadian terjadi .

Itu hari yang terlalu berat bagi Trisya. Salah satu cara bisa menghilangkan stres itu dengan menenangkan saraf .

Musik dengan volume suara penuh.

- Yeah yeh..huh! - Trisya meneriakkannya keras-keras, tumpang tindih.Bergerak dalam lautan dansa di sebuah Klub menengah dikotanya.

Trisia bahkan tidak menyadarinya. Mabuk dan kepalanya yang berat. ***

Terlambat dan terlalu keras untuk mengerem, mobil itu berputar.

Trisya memutar setir sepenuhnya, tetapi itu hanya merasakan dorongan kuat dengan seluruh tubuhnya.

Trisya membuka matanya. Trisia mendengarkan diri sendiri. Tidak ada rasa sakit. Artinya aman.Tapi mobil yang diparkir itu?

Pertama, setidaknya ada penyok besar pada pipi Trisya.

Trisya tidak menabrak tiang atau pohon .Tapi itu adalah mobil yang mewah.Dibandingkan dengan mobilnya ini, hanyalah kaleng berkarat. Mobil tua dimakan zaman. Kini mobilnya juga penyok.

Seorang pria tiba tiba saja keluar dari suatu tempat. Dengan setelan yang jelas-jelas mahal. Trisya tetap duduk, meringkuk di kursi karena ketakutan.

Pria ini bahkan mungkin tampak baik , tetapi sekarang dia sangat marah dan menatap Trisya dengan tajam.

Trisya tidak berani keluar dari mobil, dia hanya menurunkan kaca jendela

chap-preview
Free preview
1.Sebuah Malam
Trisya benci mengemudi malam itu. Betul betul sangat benci. Kepalanya masih terasa berat karena minuman dan musik. Ia benci dunia. Benci .... Cintanya di tolak David, pada hal dia yakin David tidak akan menolaknya. Itu hari yang terlalu berat bagi Trisya. Salah satu cara bisa menghilangkan stres itu dengan menenangkan saraf . Musik dengan volume suara penuh. "Yeah yeh..huh!" Trisya meneriakkannya keras-keras, tumpang tindih. Bergerak dalam lautan dansa di sebuah Klub menengah dikotanya. Trisia bahkan tidak menyadarinya. Mabuk dan kepalanya yang berat. Ia mengemudi waktu pulang. Sudah terlalu malam memang. Dia mengemudi terlalu kencang dan malam sudah mulai melarut. Ia ingin pergi secepatnya pulang dan mandi, meski mungkin sudah terlalu malam . Tapi mungkin mabuk itu bisa hilang dan dia akan terasa segar. Disebuah tempat yang ramai, Trisya tidak menyadari. Sudah terlambat. Terlambat dan terlalu keras untuk mengerem, mobil itu berputar dengan kencang. Trisya memutar setir sepenuhnya, tetapi itu sudah tidak berguna lagi. Trisya memejamkan mata dengan ngeri dan tidak melihat, tetapi hanya merasakan dorongan kuat dengan seluruh tubuhnya. Suara benturan, benturan dan Trisya histeris dan takut. Trisya membuka matanya. Trisia mendengarkan dan melihat diri sendiri.Tak ada apa apa ditubuhnya. Tak ada luka yang serius . Tidak ada rasa sakit. Artinya aman. Tapi mobil yang diparkir itu? Rusak dengan penyok berat didepannya. Kerusakan itu pastinya parah dan mobil Trisya juga . Dia meneliti lagi tubuhnya, tidak mungkin dia tidak terluka karena tabrakan itu begitu kuat . Gadis itu menyadari, ada penyok besar pada pipinya. Pipi Trisya bengkak. Trisya tidak menabrak tiang atau pohon. Tapi itu adalah mobil yang mewah. Dibandingkan dengan mobilnya ini, hanyalah kaleng berkarat. Mobil tua dimakan zaman. Kini mobilnya juga penyok . Seorang pria tiba tiba saja keluar dari suatu tempat. Dengan setelan yang jelas-jelas mahal diikuti beberapa lelaki yang berbadan tegap dari sebuah klub hiburan. Trisya tetap duduk, meringkuk di kursi karena ketakutan. Pria ini bahkan mungkin tampak baik, tetapi sekarang dia sangat marah dan menatap Trisya dengan tajam. Trisya tidak berani keluar dari mobil, dia hanya menurunkan kaca jendela ketika si pria mengetuk mobilnya . "Dasar bodoh, apa yang kamu lakukan!" Dia berkata dengan suara tinggi. "Aku tidak sengaja...Aku tidak sengaja." bisik Trisya gagap. Gagap dan ketakutan. "Apa bisa..?" dia terkekeh. Lalu dia mengulurkan tangannya. Lancang dan berani. Pria itu memegang dagu Trisya pada benjolan dan mengarahkan ke arahnya. Trisya memejamkan mata. Cahaya terang dari lampu jalan menerpa matanya. "Engkau menghancurkan mobilku, " ujarnya dengan suara berat. "Saya bersalah." Trisya mengaku. " Tapi saya akan menggantinya.?" " Mengganti ? Apakah kau mampu.?! " lelaki itu memperhatikan mobil Trisya . "Sejujurnya, saya akan akan mengganti." ulang Trisya lagi . Namun tiba tiba dia ketakutan sendiri. Apa yang akan dia berikan? Dimana dia bisa mendapatkan uang untuk mengganti? Dari kakaknya? Itu pasti cukup banyak untuk kerusakannya. Apakah dia dan kakaknya akan mampu? Pertanyaan itu sebagai lingkaran setan menggayut pikirannya. Beberapa orang keluar melihat apa yang terjadi. Mereka memperhatikan dengan serius. Tempat itu menjadi sedikit ramai . Para lelaki berbadan tegap itu berdiri dibelakang lelaki yang memarahi Trisya. Pastinya ia punya bodyguard . Siap akan meremukan siapa saja yang menganggu bosnya. Jika bos itu memerintah.Tapi ini adalah seorang gadis muda. Umurnya mungkin belum 20 tahun. Pastinya 17 atau 18 tahun. Jadi mereka memperhatikan saja Bosnya memarahi Trisya. Trisya melihat lelaki didepannya tersenyum tipis dengan mulut menyeringai sampai Trisya berhenti dan gagap menatapnya. Setelah itu dia diam tanpa ekspresi, wajahnya yang tampan dikeremangan malam, tampak tidak begitu ganas lagi sekarang. Namun, mungkin kesan ini menipu. Dia dengan berani mengusap wajah Trisya dengan tangannya, mengintip dengan penuh perhatian seolah olah menilai Trisya. Lalu melihat mobilnya sambil berkata: "Gadis cantik yang bodoh. Berapa banyak yang bisa kau ganti," katanya. Bodoh ?! Apakah dia berbicara bodoh? Ya, Trisya masih muda, dan dia tidak bisa membantahnya. Tapi yang pasti Trisya tidak bodoh. Ia benci dikatakan bodoh . Trisya tak sadar sampai mengumpat. "Saya tidak bodoh, jangan katakan saya bodoh." Lelaki itu tertegun sesaat . Trisya menyadari, ia tak perlu mengumpat. Mungkin lebih baik jika dikatakan bodoh, tapi ia tidak sadar sudah melepaskan umpatan itu. Sekarang dia pasti tidak akan membantah dikatakan bodoh . Bodoh atau apapun, yang penting dia bisa pergi, lenyap dari pandangan lelaki itu . Lelaki itu memeriksa dengan seksama mobil mewahnya, dan terus memeriksa, begitu saksama. Sampai kedetailnya, sebelum juga memeriksa mobil Trisya. Memerintahkan sesuatu kepada bodyguard yang berjalan mengitari mobil, memotret plat nomornya, memfoto kerusakan mobil, juga mobil Trisya, nomornya, dengan HP. Para pengawalnya itu melapor kepada lelaki itu. Sang lelaki mengangguk angguk . Lelaki itu menghampiri Trisya dan dengan matanya yang tajam itu mulai berkata, '"Siapa namamu" "Trisya" jawab gadis itu lemah dengan masih diatas mobilnya. "Apakah kamu akan mengganti? " ujarnya seperti merendahkan, lalu dia meneruskan. '"Apakah ini mobil kamu." "Milikku,tapi nama kakakku" Trisya berterus terang . "Kakakku akan mengganti," lanjutnya. "Apakah kakakmu mampu ?" lagi lagi ia meremehkan. Lelaki itu meminta surat surat kendaraan Trisya . "Kamu bukan polisi.'" ujar Trisya menolak memberikan. " Aku minta jaminan." ujarnya. Trisya tidak mau memberikan jaminan, apa yang akan dilakukan kepada seorang gadis? Dia tidak akan berani. Trisya masih menunggu. Lelaki itu mendesaknya. "Aku cuma mau tahu alamat kamu, setelah itu aku kembalikan," katanya. Trisya memberikan kartu mahasiswanya dan dia memfotonya dengan telpon genggam. Mengembalikan kepada Trisya dengan perasaan puas. Dan kemudian dia sepertinya memutuskan sesuatu untuk dirinya sendiri, mengeluarkan kartu nama dari sakunya dan menyerahkannya kepada Trisya. "Jika benar-benar memutuskan untuk memberikan ganti, cari saya disini" Trisya mengambil kartu di tangan , memperhatikan pria itu dengan saksama. Dia pergi kedalam klub itu meninggalkan Trisya yang benar-benar bingung. Ini pasti akan ada kelanjutannya. Dia tidak akan benar-benar memutuskan untuk melepaskan Trisya. Bahwa sekarang Trisya ingat, bahwa dia telah meninggalkan kartu namanya.Trisya belum memerperhatikan. Kini dia melihatnya. Trisya melihat kartu persegi panjang yang terbuat dari kertas tebal yang mahal dan membaca " Robert Hadi " Pemilik Golden Club. Entertainment. Itu adalah tempat paling keren di kota, tempat berkumpulnya para bintang, elit, dan kaya, di mana harga secangkir kopi seperti makan siang di restoran mahal. Dan dia adalah pemiliknya ... "Apakah dia lelaki kaya itu masih membutuhkan uang?" pikir Trisya . Tampaknya ada satu masalah nantinya. Mungkin serius atau tidak sama sekali. Tentu saja, saya dia tidak akan pergi ke klubnya dan memberikan uang begitu cepat, karena dia harus memikirkannya. Tapi ia harus membereskan sendiri mobil Trisya yang masih nama kakaknya. Mobil yang penyok harus dibawa ke bengkel. Apa masih bisa jalan ? Ternyata masih bisa dikendarai, meski didepannya sudah rusak berat .Trisya akan kembali ke rumahnya .

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

The Alpha's Mate 21+

read
146.2K
bc

AKU TAHU INI CINTA!

read
8.8K
bc

Possesive Ghost (INDONESIA)

read
121.1K
bc

Romantic Ghost

read
162.3K
bc

Time Travel Wedding

read
5.2K
bc

Putri Zhou, Permaisuri Ajaib.

read
3.1K
bc

Legenda Kaisar Naga

read
90.3K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook