Tewasnya Sang Pengantin
*
Senyuman tak lepas dari wajahnya.Kebahagiaan yang kini ia rasakan telah membayar semua usaha dan rasa lelahnya selama bertahun-tahun.
Mencintai seorang pria sejak ia masih belia dan harus menerima kenyataan bahwa sang pria hanya mencintai sahabatnya membuatnya terluka.Tapi ia selalu percaya pada cintanya dan tidak pernah berhenti mencintai sang pria.
Kini cintanya dan mimpinya menjadi nyata.Aula pernikahan yang didekorasi dengan gaya shabby chic sesuai permintaanya dan gaun pernikahan yang dikenakannya.Menjadi pertanda bahwa hari ini adalah hari dimana dirinya telah menjadi seorang mempelai wanita.
Menjadi pengantin adalah salah satu mimpinya dan kini hari itu pun tiba.Tapi yang lebih membuatnya bahagia adalah seseorang yang kini duduk dipelaminan bersamanya dan mengenggam tangannya.
"Kamu capek sayang?" tanya sang pria sambil membelai wajah cantik sang mempelai wanita.
Mendengar pria yang kini berstatus sebagai suaminya itu memanggilnya dengan sebutan sayang membuat wajahnya merona.
"Enggak Mas,justru sebaliknya aku bahagia.Aku masih gak percaya kalau sekarang mas menjadi suami aku."ucap sang mempelai wanita dan menatap penuh cinta kepada sang suami yang telah ia dambakan selama hidupnya.
Sang mempelai pria yang mendengar perkataan istrinya hanya bisa mengeratkan gengaman tangannya dan menatap sang istri.
"Aku mencintai kamu mas."ungkap sang wanita yang terus menatap suaminya.
Sang pria yang mendengar pernyataan cinta istrinya segera membawa wanita itu ke dalam pelukannya.Didalam hatinya sang pria berjanji tidak akan membuat wanitanya kecewa.
Disaat sang pria akan membalas ungkapan cinta istrinya.Sebuah seruan jahil membuatnya menoleh dan terpaksa melepaskan pelukannya.
"Cie-cie... yang udah jadi pengantin baru.Gak sabar ya buat mesra-mesraan?"seruan jahil itu berasal dari seorang wanita yang sangat dikenal oleh kedua mempelai.
"Ia dong Ka,secara kan malam ini malam pertama.Jadi bawaannya pengen nempel terus!"seruan jahil yang lainnya.
"Apaan sih kalian?"tanya mempelai pria yang cukup malu akan kata kata yang didengarnya.
"Ya habisnya kamu Jar,udah tau masih banyak orang begini malah enak banget main pelukan sama Nana.Tuh liat tuh kalian gak malu diliatin?"tanya balik Eka yang tak lain adalah kakak kandung Fajar,sang mempelai pria.
Fajar yang mendengar ucapan sang kakak seketika mengedarkan pandangannya.Walaupun acara sudah selesai tapi belum semua tamu undangan pergi.Masih ada beberapa keluarga dan teman-teman kedua mempelai yang sedang asik bercengkrama sambil menikmati makanan mereka.Dan yang menarik eksistensi Fajar adalah sekelompok pria yang saat ini tengah melihat kearahnya dan tersenyum mengejeknya.
"Gih sana!samperin teman-teman kamu itu.Biar Nana kakak yang urus.Lagian kata ibu semua tamu yang masih ada.Nanti ibu sama bapak yang akan handle."
Seketika Fajar menatap sang istri dan meminta izinnya melalui tatapan mata.Begitu melihat Nana menganggukan kepalanya.Fajar beranjak dari duduknya dan menatap kakaknya seraya berkata.
"Titip Nana ya kak."pinta Fajar.
"Tenang aja Jar!Nana aman sama kakak.Wanita kamu ini nggak akan kabur malam ini."balas Eka yang masih saja mengoda adiknya itu.
Nana yang sejak tadi mendengarkan hanya bisa menundukan kepalanya.Nana tau kemana arah godaan kakak iparnya.Membayangkan bagaimana dia akan melewati malam pernikahannya bersama sang suami membuatnya berdebar.
Fajar yang melihat Nana menundukan kepalanya maju selangkah untuk mendekati istrinya.
"Sayang,mas samperin teman-teman mas dulu ya.Kamu istirahat!nanti kak Eka yang akan temenin kamu."kata Fajar.
"Iya mas."balas Nana yang masih saja menundukan kepalanya.
Mendengar Nana membalasnya tapi tak menatapnya membuat Fajar berfikir untuk menjahili istrinya tersebut.Dengan sedikit membungkukkan tubuhnya Fajar mendekatkan bibirnya ke telinga sang istri.
"Sayang,malam ini pakai yang paling seksi ya.Mas mau malam ini jadi malam pertama kita yang berkesan."bisik Fajar dengan nada yang mengoda dan tak lupa sebuah kecupan di telinga istrinya.
Nana yang terkejut karena bisikan Fajar semakin dalam menundukan kepalanya.Ia tidak mau ada orang lain yang melihat betapa meronanya ia saat ini terlebih kedua wanita yang berdiri dihadapannya.
Sedangkan Fajar segera melangkahkan kakinya.Ia tau apa yang telah ia lakukan pasti membuat istrinya terkejut.Tapi entah kenapa ada rasa senang di dalam hatinya dan juga rasa berdebar yang membuatnya juga menantikan malam pertama pernikahannya.
**
Setelah Fajar meninggalkannya Nana segera dibawa ke kamar pengantin.Awalnya semua baik - baik saja Eka dan Laras membantunya membersihkan diri.Tapi setelah atribut pernikahannya dilepaskan dan dia juga sudah menyegarkan dirinya.Eka dan Laras memulai misi mereka yang sebenarnya.Misi mengajarkan Nana untuk menjadi HOT saat malam pertamanya.
Setiap perkataan Eka dan setiap peragaan yang dilakukan Laras membuat wajah Nana merona parah.Ia malu sekaligus berdebar.Sebenarnya sebelum pernikahan Nana mengikuti konseling pranikah.Ia ingin menjadi istri yang baik dan selalu dicintai oleh suaminya karena itu ia mendaftarkan dirinya kepada seorang konselor pernikahan yang dikenalkan oleh rekan kerjanya.
Selama mengikuti konseling Nana belajar banyak hal mengenai pernikahan termasuk soal masalah ranjang.Karena itu ia secara teori siap untuk malam pertamanya.Tetapi setelah Eka dan Laras mengguruinya ia sadar bahwa apa yang telah ia siapkan untuk menyenangkan suaminya dimalam pertama mereka adalah hal yang sia -sia.
Karena ingin menyenangkan Fajar dimalam pertama mereka.Nana pun menerima pemberian Eka.Walaupun wajahnya merona parah ketika menerimanya.Nana yang sudah bertekad pun segera mempersiapkan dirinya.
Sebagai seorang wanita penampilan fisik Nana bisa dibilang cukup menarik.Kulit putih bersih tanpa cacat,rambut lurus sepinggang,wajahnya yang oval dan jangan lupakan mata berwarna coklat madunya,ia juga memiliki bentuk tubuh yang ideal.Ia cantik dan kini demi sang suami ia semakin mempercantik dirinya.Apalagi mengingat bisikan menggoda Fajar kepadanya semakin membuatnya bertekad untuk mempersembahkan penampilan terbaiknya dihadapan Fajar.
Lingerie berwarna merah pemberian Eka membuatnya malu.Tapi demi sang suami tercinta ia akan memutus urat malunya dan juga ia terus mengingat beberapa kata yang diajarkan Laras padanya untuk membuat malam pertamanya menjadi semakin mengelora.Kini ia siap,siap menyerahkan segalanya kepada sang belahan jiwa.
Tubuhnya,hatinya,cintanya,hidup dan matinya.
Dan 2 jam kemudian.
Breaking news,
SEORANG WANITA BERINISIAL NM TEWAS SETELAH MELOMPAT DARI BALKON KAMAR HOTEL.
***
Nana berlari dan terus berlari walau ketakutan menyelimuti dirinya,air mata membasahi wajahnya dan kakinya sakit terkoyak penuh luka.Ia tidak mengerti bagaimana bisa ia yang tadinya ada didalam kamar hotel sedang menunggu suaminya tiba - tiba menjadi berada di sebuah lorong dengan pencahayaan yang minim.Awalnya ia mengira semua ini hanya mimpi belaka atau ada seseorang yang menjahilinya.Tapi seiring berlalunya waktu ia menjadi tersadar bahwa kini ia berapa ditempat yang tidak diketahuinya dan yang lebih membuatnya heran adalah gaun pengantin yang dikenakannya.Ia ingat dengan sangat jelas kalau yang terakhir dipakainya adalah lingerie merah pemberian Eka.
Nana berteriak memanggil nama suaminya tapi hanya keheningan yang menjawabnya.Ia tidak tau sudah berapa lama waktu berlalu.Ia letih serta putus asa.Kegelapan yang mengelilinginya membuatnya tersiksa dan ia semakin jatuh kedalam jurang keputus asaan yang dalam ketika ia telah sampai di ujung lorong dikarenakan lorong itu buntu tidak ada lagi jalan.
Nana menjatuhkan tubuhnya,ia memeluk kedua lututnya dan membenamkan kepalanya.Menangis dan memanggil nama suaminya.Ia takut teramat sangat takut.Baru saja ia merasakan kebahagiaan kini ia justru berada dalam kondisi yang mengenaskan.Kenapa hidup tak pernah adil untuknya.Kenapa harus ia yang mengalami semua ini.Itulah yang difikirkan oleh Nana.
Disaat Nana mulai menyalahkan hidupnya sebuah suara membuatnya mengangkat kepala.Di dalam kegelapan yang ada dihadapannya ia tidak melihat apa pun tapi suara yang terdengar memberinya harapan.Mungkin kah ada yang datang menyelamatkannya.
Berfikir akan selamat dan bertemu dengan sang suami membuat Nana berdiri,merapihkan dirinya sebentar dan kemudian berjalan perlahan.Ia akan pulang adalah kata-kata yang diucapkannya di dalam hati.Tetapi baru beberapa langkah ia berjalan sebuah bayangan menghantam tubuhnya dengan sangat keras.Membuatnya terlempar dan tak sadarkan diri.
Hawa dingin yang dirasakannya membuatnya tersadar dan kelopak matanya pun terbuka.Tapi masih kegelapan yang menyambutnya.Matanya memerah karena mencoba menahan tangisnya.Tubuhnya terasa remuk tapi hatinya tidak ingin menyerah ia ingin pulang.
Nana mencoba bangun tapi rasa sakit seketika membuatnya kembali berbaring.
Ia mencoba sekali lagi dengan menjadikan tangannya sebagai tumpuannya.dan di saat ia mencoba untuk mendapat pijakan dari kakinya sebuah suara yang berat terdengar dan menghentikannya.Ia mengikuti arah asal dari suara itu dan ditengah pencahayaan yang minim ia baru menyadari bahwa suara itu berasal dari sebuah rantai besar yang kini terpasang dikedua kakinya.Seketika Nana terdiam dan air mata yang terjatuh begitu saja juga tidak mampu untuk menyadarkannya.Nana terjatuh kedalam kegelapan yang dalam dan sebelum kegelapan tersebut melahap habis dirinya sebuah seruan lirih terdengar.
"Sayang!"
Ditempat lain,Fajar menangis sambil memeluk jasad istrinya.Ia masih tak percaya wanita yang selalu tersenyum padanya dan yang menyatakan cinta padanya akan bunuh diri dimalam pernikahan mereka.Ia meraung dan meminta sang istri untuk membuka matanya tapi hanya tubuh dingin sang istri yang jadi balasannya.