Eva yang sudah dirias menunggu dengan gelisah, apalagi setelah mengetahui jika sang suami tiba-tiba menghilang entah ke mana. Eva mengambil ponselnya kemudian segera mencari nomor telepon sang suami, dan segera menghubunginya. Namun sayangnya Omar tidak mengangkat panggilan teleponnya. Dia bahkan sudah di ambang frustasi memikirkan nasibnya nanti. “kamu tenang dulu, Eva. Kakak yakin dia tidak pergi meninggalkanmu,” bujuk Raina agar adik iparnya itu tetap tenang. Namun bagaimana bisa, di hari sepenting ini Omar pergi dan dia dipaksa untuk tetap bersikap tenang. “Bagaimana bisa tenang sih, Kak. Apa kata tamu undangan yang tidak sedikit itu, jika mengetahui suami Eva pergi entah ke mana?” gerutu Eva memanyunkan bibirnya. Rasa-rasanya Eva ingin mati saja saat ini, Baginya ujian hidupnya kali