Chapter 16 - Sesal

1626 Kata

Eva masih terjaga, meskipun kini waktu telah lewat tengah malam. Netranya berkali-kali berusaha untuk terpejam, namun usahanya terus saja gagal. Semenjak dia pulang dari Bandara tadi siang. Namun dia juga tak sempat beryemu dengan Omar. Sampai saat ini Eva bahkan tidak bisa mengistirahatkan isi kepalanya. Entah mengapa, saat ini isi kepala Eva rasanya begitu penuh. Bahkan rasa sesak juga menghimpit bagian dadanya. Seolah suplay oksigen di sekitarnya telah habis dan membuatnya merasakan sesak. Tanpa disadari, kedua kaki jenjangnya sudah menyusuri rumah beberapa kali. Hanya suara denting jam, yang menemaninya sejak tadi. Langkahnya terhenti di dapur. “Kamu belum belum tidur, Va?” suara Leon membuat Eva sedikit tersentak. Dia segera tersadar dari lamunannya. Padahal Eva jelas melewati Le

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN