Chapter 40 - Kesalahan Omar

1125 Kata

Tanti mendapatkan telepon dari putra semata wayangnya, ketika sedang menghadiri sebuah acara keluarga. Dia tersenyum ketika melihat nama yang tertulis di layar ponsel tersebut. “Kenapa Mbak, tumben senyum-senyum sendiri?” tanya Hani, adik iparnya. “Dapat telepon dari Omar, tumben a dia nelpon duluan,” jawab Tanti dengan senyum yang mengembang sempurna. “Oh ... aku kirain apaan, ya sudah buruan diangkat. Nanti keburu dimatiin,” lanjut Hani. Tanti : [Halo Omar, tumben telepon Mama. Kalian baik-baik saja kan?] Tanti beranjak menuju ke teras restoran yang menjadi tempat mereka berkumpul. Omar : [Iya, Ma. Kami baik kok. Mama sibuk nggak, Eva pengen makan rendang. Bisa kirim ke sini? Sekalian Mama liburan.] Tanti : [Kamu nggak lagi bercanda kan, Omar? Maladewa itu nggak kayak Jakarta ke

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN