Tanti mendapatkan telepon dari putra semata wayangnya, ketika sedang menghadiri sebuah acara keluarga. Dia tersenyum ketika melihat nama yang tertulis di layar ponsel tersebut. “Kenapa Mbak, tumben senyum-senyum sendiri?” tanya Hani, adik iparnya. “Dapat telepon dari Omar, tumben a dia nelpon duluan,” jawab Tanti dengan senyum yang mengembang sempurna. “Oh ... aku kirain apaan, ya sudah buruan diangkat. Nanti keburu dimatiin,” lanjut Hani. Tanti : [Halo Omar, tumben telepon Mama. Kalian baik-baik saja kan?] Tanti beranjak menuju ke teras restoran yang menjadi tempat mereka berkumpul. Omar : [Iya, Ma. Kami baik kok. Mama sibuk nggak, Eva pengen makan rendang. Bisa kirim ke sini? Sekalian Mama liburan.] Tanti : [Kamu nggak lagi bercanda kan, Omar? Maladewa itu nggak kayak Jakarta ke