Suara perempuan itu mengalun lembut, Narendra seperti tersihir. Lagi-lagi dia merasa bertemu dengan seseorang yang pernah dia kenal sebelumnya. "Kok ada di sini Teh?" tanya Narendra. "Mau ketemu Bapak di dalam, kebetulan tadi saya kayak ngeliat Aa penjual roti bakar. Ternyata benar, lagi beli emas buat istrinya ya A?" "Saya belum punya istri, Teh, mungkin sebentar lagi. Ini saya mau beli buat ibu. Kebetulan abis gajian." "Loh penjual roti bakar?" tanya Ibu pembeli yang tadi bertanya Apa pekerjaan Narendra. "Enak bener punya anak kayak Aa, padahal cuma penjual roti bakar tapi perhatian banget sama ibunya." Mendapat pujian seperti itu sebenarnya Narendra sangat merasa tersindir. Dia tidak sebaik itu, bahkan baru-baru ini Narendra menyakiti hati ibunya lagi. untuk itu dia membeli barang