Tatapan Ditha pada punggung yang menjauh tidak bisa diartikan. Tidak ada cinta yang tidak melewati cobaan, Ditha sudah gagal pada pernikahan pertama dan jika ada pernikahan lain sesudahnya dia ingin itu menjadi pernikahan yang lolos dari berbagai ujian kehidupan yang diberikan Tuhan. Mungkin Ibunya Narendra tidak menyukai dirinya dan sekarang Narendra sedang meyakinkannya. Ah ... Andai saja dulu Ditha mau disuruh nyetir mobil, mungkin sekarang dia sudah bisa nyetir dan kabur dari tempat itu bawa mobil Abahnya yang terparkir di depan. Di kepalanya terdapat berbagai spekulasi, ada banyak pikiran negatif, ada banyak kemungkinan terburuk yang dia simpulkan sendiri. Sampai akhirnya lamunannya terputus saat mendengar gerbang dibuka. Dia menegakkan duduknya, melihat dari jendela rumah dua orang