BAB 20 “Halo, Van. Pulang kerja ikut papa.” Dia berbicara melalui internal telepon. “Ke mana, Pa?” “Ke hotel sehati.” “Untuk?” “Tante Niki mau ketemu.” “Ck, dia lagi. Kenapa sih, Papa masih saja-” “Sssst! Papa ajak kamu karena papa gak ingin kesalahpahaman terjadi lagi.” “Ok.” Evan menutup telepon dan tersenyum hambar. Dia duduk dan kembali berkutat dengan pekerjaan yang hari ini baru digelutinya. Sementara itu, Kasih yang sudah mulai bosan berada di ruangan. Dia berjalan-jalan berkeliling, tetapi para temannya waktu kerja di helper, bahkan segan ketika dirinya sekadar menyapa pun. *** Kasih duduk di samping Evan. Keduanya tengah menuju hotel sehati seperti yang disampaikan Tuan Gasendra. Sementara itu, sang ayah berangkat dengan mobilnya sendiri juga ke sana. “Mau ngapain sih,