Tanpa Hati

1230 Kata

Aku tertawa miris “aku ini manusia, Kai! Aku punya hati! Kamu sakiti ya aku pilih pergi dan kamu sama sekali tak mempertahankan aku pada waktu itu. Tahu-tahu kamu muncul, mengejar dan seenaknya saja memaksa aku kembali. Kamu mempermainkan hidupk—mmmpt!” Semua bergerak cepat, luapan isi hatiku dibungkam oleh bibirnya. Selalu. Hanya kali ini ciuman yang seperti ingin menunjukkan penyesalan tak bisa Kai katakan, tapi aku segera menepis dan tak berharap banyak. Kai menyudahi karena aku tak membalas. Kening kami menyatu dan tatapan bertemu. Ada luapan emosi melalui sorot matanya “karena aku tidak bisa berhenti mencintai kamu, Anna. Aku tidak pernah benar-benar mau melepas kamu. Aku terpaksa setuju atas gugatan perceraian kamu karena pada waktu itu meski aku ingin mempertahankan, kamu bersiker

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN